SBY Ungkap Kerap Sulit Dapat Keadilan, Singgung Foto Dirobek di Pekanbaru & Fitnah Jelang Pilkada
SBY membeberkan sejumlah peristiwa yang dialaminya dan tidak mendapat keadilan.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara mengenai Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD).
Pernyataan terkait hal itu disampaikannya dalam sebuah video, Rabu (24/2/2021).
Dalam video itu, SBY juga menyinggung sejumlah peristiwa yang dialaminya di masa lampau.
SBY mengaku kerap kesulitan dalam mendapatkan keadilan.
Hal itu disampaikan SBY saat berpesan kepada kadernya agar tetap mematuhi hukum dalam melawan gerakan pengambilalihan kepemimpinan di Partai Demokrat.
"Meskipun sering tidak mudah untuk mendapatkan keadilan, tetaplah kita menjadi pihak yang menghormati konstitusi, hukum dan tatanan yang berlaku," kata SBY dalam video yang diterima Kompas.com, Rabu (24/2/2021).
Sebagai warga negara, bukan sebagai mantan presiden, saya juga kerap menghadapi isu keadilan ini," tutur dia.
SBY membeberkan sejumlah peristiwa yang dialaminya dan tidak mendapat keadilan.
Ia bercerita mengenai rumahnya di kawasan Kuningan yang sempat digeruduk oleh ratusan orang pada 2017 lalu.
• AKHIRNYA SBY Bicara Soal Dugaan Moeldoko Aktor Kudeta Demokrat: Merugikan Nama Baik Pak Jokowi
• Keras, Pendiri Partai Sindir Kelakuan SBY yang Ubah Demokrat Jadi Partai Keluarga
• Tepis Isu Tak Hadir Deklarasi Stempel Darah, Ketua Demokrat Kampar: Jiwa Raga Saya Siap Bersama AHY
Ketika itu, putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi calon Gubernur DKI Jakarta.
"Sebenarnya banyak yang tahu, siapa penggerak dari aksi penggerudukan itu, namun hingga kini keadilan tidak pernah datang," kata SBY.
SBY mengatakan, satu hari menjelang pemungutan suara Pilkada DKI 2017, ia juga mendapat fitnah kejam dari seseorang yang dekat dengan penguasa.
Namun, ia mengaku tidak mendapat keadilan saat mengadukan pemfitnah tersebut kepada kepolisian.
SBY melanjutkan, pada Desember 2018, ratusan bendera dan baliho Partai Demokrat dirusak, dirobek, dan dibuang ke selokan.
Saat itu, ia tengah menghadiri kegiatan partai di Pekanbaru.