Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ngeri, Kakek Ditinggalkan Tergeletak di Lantai, Tangan dan Kaki Diikat, Kepala Dibalut Kain Sarung

Mengerikan, Kakek ditinggalkan tergelatak di lantai. Tangan dan kakinya diikat. Kepalanya dibalut dnegan kain sarung. Ia setengah telanjang

Editor: Budi Rahmat
kompas.com
Ngeri, Kakek Ditinggalkan Tergeletak di Lantai, Tangan dan Kaki Diikat, Kepala Dibalut Kain Sarung 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Mengerikan. Saat ditemukan, korban seorang kakek dalam kondisi bersimbah darah.

Kedua tangan dsa kakinya diikat. Kepalanya juga ditutupi kain sarung.

Posisi korban tergelatak di alntai toko yang menyatu dengan rumahnya.

Korban ternyata bernama Bisri Efendi (71) yang merupakan pemilik toko bangunan dan sembako.

VIDEO: Pembunuhan 2 Sahabat di Medan Terungkap, Pelaku Ternyata Oknum Polisi

Pria Ini Unggah Foto Wanita yang Dibunuhnya ke Medsos, Mengaku Sudah 2 Minggu Rencanakan Pembunuhan

Terkait Dugaan Kehamilan Siswi SMP Korban Pembunuhan, Polres Beberkan Pemeriksaan Jaringan Kulit

Sadisnya pelaku menghabisi korban. dengan banyak luka ditubuhnya dan kondisi tangan serta kaki yang dikat.

Polisi sudah melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian. Namun belum bisa menyimpulkan.

Apakah korban perampokan disertai pembunuhan atau motif dendam semata.

Namun yang pasti, pelaku meninggalkan pria tua itu dengan kondisi yang mengerikan di dalam tokonya

Ilustrasi penemuan mayat perempuan di kamar kos.
Ilustrasi mayat

Berikut ini kronologinya

Entah bermotif apa, pelaku pembunuhan ini sampai nekat berbuat sesadis ini. Meski korbannya seorang kakek-kakek, namun pelaku tega membantainya.

Korban tak hanya dilukai dengan senjata tajam. Namun, kedua tangan dan kakinya juga terikat, bahkan sarung yang dikenakan korban dilepas dan ditaruh buat menutupi wajahnya.

Korban pembunuhan sadis ini adalah kakek Bisri Efendi (71), pemilik toko material dan sembako yang berada di Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.

Hingga saat ini, belum diketahui apa motifnya, apakah perampokan atau dendam, namun korban ditemukan tewas terbunuh pada Sabtu (27/2/2021) pagi.

Mental Amanda Manopo Drop karena Ancaman Pembunuhan, Ini Dugaan Sementara Pelakunya

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan di Pelalawan, Korban Siswi SMP, Terungkap Kejadian Sebelum Pembunuhan

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan di Pelalawan, Korban Siswi SMP, Terungkap Kejadian Sebelum Pembunuhan

Jasadnya ditemukan terletak di lantai dalam tokonya, yang jadi satu dengan rumahnya.

Saat ditemukan, tubuhnya bersimbah darah, dengan beberapa luka, di antaranya, di leher dan kepalanya.

Entah berapa banyak lukanya namun melihat bekasnya, korban sepertinya dibantai dengan senjata tajam. Seperti luka di leher depan korban, itu seperti bekas disabet senjata tajam.

Anehnya lagi, korban tak hanya tewas dengan banyak luka, namun juga diperlakukan biadab.

Sebab, kedua tangan dan kakinya dalam kondisi terikat oleh tali kain berwana putih. Tali itu sepertinya biasa dipakai buat mengikat barang.

Bahkan, tak hanya itu, korban juga dibuat setengah telanjang. Sebab, sarung yang dikenakan korban itu, dilepas oleh pelaku, dan dipakai menutup wajah korban sehingga korban hanya mengenakan kaos singlet dan celana dalam.

"Kami masih melakukan penyelidikan, apakah kasus ini bermotif perampokan atau ada motif lainnya," kata Kapolres Blitar, AKBP Leonard M Sinambela yang berada di TKP.

Leonard mengaku belum bisa menjelaskan banyak. Namun, hasil olah TKP sementara, sepertinya belum ditemukan barang korban yang hilang.

Misalnya, telepon seluler korban ditemukan tergeletak di kamar tidurnya. Termasuk, beberapa sepeda motornya dan mobilnya juga ada.

FAKTA-FAKTA Pembunuhan Terapis: Pelaku tak Mampu Bayar hingga Dihantui Korban

Terungkap Motif Pembunuhan Intan Siswi SMP Pelalawan Riau, Ngaku Hamil & Minta Tanggungjawab Pelaku

Untuk barang berharga lainnya, lanjut Leonard, itu masih dalam penyelidikannya.

"Kami kan tidak tahu, barang berharga korban itu apa saja dan di mana saja, sehingga kami masih melakukan olah TKP," paparnya.

Meski belum menemukan motifnya, namun petugas sedikit mendapatkan titik terang.

Dugaan petugas, pelaku masuk lewat pintu depan karena ditemukan ada kerusakan pada pintu harmonika yang ada di toko korban. Itu dicongkel dari luar dan sepertinya bekas congkelan, dengan menggunakan obeng.

Itu artinya, pelaku masuk ke dalam toko korban, dengan lewat depan atau pintu harmonika.

"Pintu harmonika itu, adalah tempat usaha korban (yang menjual bahan bangunan, seperti cat, lampu, kabel, besi betoneser, semen, juga kebutuhan rumah tangga seperti sembako)," paparnya.

Apa ada motif lain, selain dugaan perampokan, misalnya dendam? Petugas belum bisa memastikan karena tak ada saksi lain. Sebab, saat kejadian itu, korban sendirian.

Namun, diperkirakan, peristiwa pembunuhan sadis yang menggegerkan warga itu berlangsung dini hari atau sekitar pukul 02.00 WIB.

Sebab, darahnya belum membeku saat korban ditemukan tewas itu, sehigga diperkirakan kematiannya baru hitungan jam.

Cuma, yang agak jadi kendala penyelidikan, tak ada saksi lain dalam kejadian itu. Itu karena korban tinggal sendirian.

Informasinya, ia sudah berpisah dengan istrinya. Kini, istrinya tinggal di Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro atau berjarak sekitar 7 km dari tempat tinggal korban.

Begitu juga dengan kedua anak korban. Meski tak tinggal serumah dengan korban, namun keduanya juga tinggal di dekat toko korban atau hanya berjarak sekitar 50 meter.

Pengungkapan Pembunuhan Siswi SMP di Pelalawan Riau dari Benda Ini, Pelaku Tak Menyadari

Terungkap Motif Pembunuhan Intan Siswi SMP Pelalawan Riau, Ngaku Hamil & Minta Tanggungjawab Pelaku

Mereka juga membuka usaha yang juga mirip dengan usaha korban.

"Korban itu tinggal sendirian sehingga tak saksi lain dalam kejadian ini. Makanya, kami sedang mempelajari CCTV yang ada di rumah korban," paparnya.

Selain itu, petugas juga memeriksa orang yang pertama kali mengetahui kejadian pembunuhan ini. Yakni, M Ali Reza (22), karyawan toko korban, yang warga desa setempat (Desa Jatinom).

Saat itu, Reza datang ke toko korban sekitar pukul 07.30 WIB karena akan bekerja.

Namun, ia heran karena pintu harmonika toko korban hanya terbuka sedikit. Tak seperti biasanya, jika korban yang membuka duluan, pintu harmonika itu selalu terbuka lebar dan kondisi dalam toko sudah terang benerang karenaa semua lampunya selalu dinyalakan.

"Katanya, itu hanya terbuka sekittar 40 cm dan kondisi dalam toko gelap sehingga ia (Reza) nekat masuk dengan. memanggil-manggil korban, bos, bos. Namun tak ada jawaban. Baru masuk sekitar 7 langkah, ia sudah melihat bosnya tergeletak dengan bersimbah di lantai dalam toko," ujarnya.

Karuan, Reza ketakutan dan buru-buru kembali keluar, lalu berteriak-teriak minta tolong, kalau bosnya tewas.

Mengapa korban ditemukan tewas bukan di kamar tidurnya melainkan di lantai tokonya, petugas masih menyelidikinya.

Namun, ada dugaan lain, kalau korban itu sempat melawan, hingga bertahan sampai di dalam tokonya, yang berjarak sekitar 8 meter dari kamar tidurnya.

Cuma yang jadi tanda tanya petugas, kedua tangan korban kok sampai diikat ke depan. Begitu juga, kedua kaki juga terikat.

Itu diperkirakan, korban diikat sebelum meninggal dunia. Karena mampu melumpuhkan korban cara seperti itu, dugaan petugas, pelakunya bisa jadi lebih dari dua orang.

"Ya, semua itu masih kami selidiki karena minimnya saksi dan barang bukti, yang belum kita temukan," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pembunuhan Sadis di Blitar, Kakek Bos Toko Material Dibunuh dengan Kepala Tertutup Sarung

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved