Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Membara karena Karhutla di Riau, Harimau Sumatera dan Gajah Terancam
Cagar Biosfer Giam Siak Kecil membara karena Karhutla di Riau di kawasan itu sudah mencapai 11 hari dan hingga Kamis api belum berhasil dipadamkan
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Cagar Biosfer Giam Siak Kecil membara karena Karhutla di Riau di kawasan itu sudah mencapai 11 hari dan hingga Kamis (4/3/2021) api belum berhasil dipadamkan.
Selain mengancam habisnya gambut di kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil itu, juga ada hewan yang dilindungi di hutan itu yakni Gajah Sumatera dan harimau sumatera .
Sudah 11 hari kawasan gambut di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil itu mengalami kebakaran dan petugas masih berjibaku memadamkan api yang terbakar membakar lahan di wilayah tersebut.
Tidak hanya pasukan darat yang diturunkan ke lokasi ini, namun pemadaman juga dilakukan melalui jalur udara dengan menggunakan water bombing.
Cagar Biosfer Giam Kecil merupakan lahan gambut raksasa yang ada di Riau.
Lokasi ini sebelumnya pernah dideklarasikan oleh Unesco guna mendukung industri kayu berkelanjutan.
Selain itu, Cagar Biosfer Giam Siak Kecil juga menjadi rumah bagi suaka marga satwa di Riau.
Dua dua jenis spesies unggulan yang dilindungi hidup dikawasan ini yakni Gajah Sumatera dan harimau sumatera.
"Proses pemadaman masih terus berlanjut, baik melalui jalur darat maupun udara dengan menggunakan heli water bombing," kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Ghafur, Kamis (4/3/2021) sore.
Jim mengungkapkan, pemadaman melalui jalur udara memang belum bisa maksimal.
Sebab heli bantuan KLHK yang digunakan untuk water bombing saat ini kapasitasnya terbatas.
"Kapasitasnya cuma 1000 liter atau satu ton.
Jadi dengan kondisi ini memang api tidak bisa langsung padam, tapi tim darat terus melakukan upaya pemadaman.
Besok masih akan dilanjutkan lagi," ujarnya.
Pemadaman kebakaran lahan di Riau hingga saat ini masih terus berjalan.