Karhutla di Dumai

Karhutla di Dumai Terluas Berada di Sungai Sembilan, Sudah 85,1 Ha Terbakar, Titik Api Masih Muncul

Sudah 85,1 hektare lahan terbakar, Karhutla di Dumai Terluas berada di Kecamatan Sungai Sembilan, titik api masih muncul

Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Nurul Qomariah
istimewa
Karhutla di Dumai Terluas Berada di Sungai Sembilan, Sudah 85,1 Ha Terbakar, Titik Api Masih Muncul. Foto:Tim Satgas Karhutla Dumai melakukan pendinginan di Kelurahaan Medang Kampai 

TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI - Hingga saat ini Kamis (4/3/2021), Sungai Sembilan menjadi kecamatan yang terluas lahannya terbakar akibat Kebakaran Hutan dan Lahan atau Karhutla di Dumai.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dumai, Afrilagan mengungkapkan, hingga Kamis, berdasarkan catatan BPBD Dumai, sudah sekitar 85,1 hektare lahan yang terbakar di Dumai.

"Kecamatan Sungai Sembilan memang masih menjadi yang terparah dan terluas lahannya yang terbakar akibat Karhutla," katanya, Kamis (4/3/2021).

Untuk jumlah luasan lahan yang terbakar di Sungai Sembilan sekitar 64,09 hektare.

Disusul kemudian kawasan yang terbakar di Kelurahaan Baru Teritip sebanyak 2,04 hektare dan Lubuk Gaung seluas 62,05 hektare.

Bahkan, tambah Afrilagan, pada hari ini Kamis (4/3/2021), tim Satgas Karhutla Kota Dumai, masih fokus dalam upaya pemadaman dan pendinginan di Kelurahan Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan.

"Kita prediksi lahan yang terbakar akan bertambah, mengingat masih ada titik api yang ditemukan hari ini di Kelurahan Lubuk Gaung Kecamatan Sungai Sembilan," sebutnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, secara akumulasi luas lahan yang terbakar di Kota Dumai mencapai 85,1 hektare.

Tersebar di Kecamatan Sungai Sembilan sekitar 64,9 hektare, Kecamatan Medang Kampai sekitar 10,26 hektare.

Kecamatan Bukit Kapur 3,5 hektare, Kecamatan Dumai Selatan 0,25 hektare, Dumai Barat 2 hektare, dan Dumai Timur 5 hektare

Untuk kendala di lapangan yang ditemui, tambahnya, selain kondisi cuaca panas, lahan gambut serta angin kencang, menyulitkan tim untuk melakukan pemadaman dan pendinginan.

Afrilagan menyebutkan kondisi lahan gambut memang membuat lahan mudah terbakar, karena sore api sudah berhasil dipadamkan.

Namun, saat malam api kembali menjalar sehingga saat pagi luas lahan terbakar semakin luas, ditambah angin kencang.

"Kita meminta doa kepada masyarakat untuk bersama-sama membantu upaya pemadaman dan pendinginan di lokasi karhutla, semoga hujan bisa segera turun," harapnya.

Dia juga berharap kepada camat dan lurah se-Kota Dumai beserta seluruh jajarannya agar proaktif menjaga lingkungan.

Juga melaporkan sekiranya ada hotspot/titik api kepada Posko Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan BPBD Kota Dumai agar dilakukan tindakan cepat pencegahan dan pemadaman.

Tim Masih Berjibaku Melakukan Pemadaman

Sebelumnya, pada Minggu (28/2/2021) sudah sekitar 80,35 hektare lahan yang terbakar di Dumai akibat Karhutla.

Kepala Pelaksana BPBD Dumai, Afrilagan mengungkapkan, pada Minggu itu, seluas 2 hektare lahan baru yang terbakar berada di Kelurahan Gurun Panjang, Kecamatan Bukit Kapur.

Secara total 82,35 lahan yang terbakar itu di Kecamatan Sungai Sembilan paling parah ada sekitar 62,59 hektare lahan yang terbakar

Kecamatan Medang Kampai sekitar 9,01 hektare dan Kecamatan Bukit Kapur 3,5 hektare.

“ Kecamatan Dumai Selatan 0,25 hektare, Dumai Barat 2 hektare, dan Dumai Timur 5 hektare, " katanya, kepada Tribunpekanbaru.com, Senin (1/3/2021).

Afrilagan mengatakan, saat ini tim Satgas Karhutla Kota Dumai sedang fokus dalam upaya pemadaman di beberapa titik api sekaligus melakukan pendinginan.

"Kita prediksi lahan yang terbakar akan bertambah, mengingat masih ada titik api yang ditemukan hari Senin di Kelurahan Mundam Kecamatan Medang Kampai dan Kelurahan Lubuk Gaung Kecamatan Sungai Sembilan," sebutnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, kendala dilapangan yang ditemui, selain kondisi cuaca panas, dan lahan gambut serta angin kencang, menyulitkan tim untuk melakukan pemadaman dan pendinginan.

Afrilagan menyebutkan kondisi lahan gambut memang membuat lahan mudah terbakar, karena sore api sudah berhasil dipadamkan.

Namun saat malam api kembali menjalar sehingga saat pagi luas lahan terbakar semakin luas, ditambah angin kencang.

( Tribunpekanbaru.com / Donny Kusuma Putra )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved