Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Demi Ekonomi, Semua Hal Bakal Dilakukan China: Seperti Merayu India & Jepang

Konflik itu sampai menjadi konflik berdarah di Lembah Galwan Juni lalu, membunuh setidaknya 20 tentara India dan 4 tentara China.

Via Intisari
Presiden China, Xi Jinping saat menghadiri latihan militer di Laut China Selatan pada Kamis (13/4/20 

TRIBUNPEKANBARU.COM - China kini berbalik bertindak lembut kepada India dan Jepang.

Hal ini terlihat dari upaya yang dilakukan Menteri luar negeri China dengan mencoba menaruh putaran positif pada ikatan Jepang dan India pada Minggu.

Kemudian mencari cara menenangkan dua negara atas masalah ketegangan perbatasan wilayah.

Merespon kekhawatiran dari Jepang mengenai undang-undang coastguard China yang baru, Wang Yi mengatakan UU itu tidak menarget negara manapun.

"Kunci untuk hubungan China-Jepang adalah tekun dan tidak biarkan masalah jangka pendek sebabkan masalah," ujar Wang dalam sela-sela Kongres Rakyat Nasional di Beijing.

Ia juga menyuarakan harapan menyelesaikan ketegangan dengan India saat negara tetangga itu mencoba menego jalan keluar dari ketegangan di perbatasan Himalaya.

Komentar Wang datang setelah Presiden AS Joe Biden memberi sinyal jika Washington akan menguatkan keamanan Indo-Pasifik dan memperbarui persekutuan dengan negara Asia.

Terbongkar Lagi Siasat di KLB Demokrat, Saya Ikut KLB Karena Diiming-imingi Uang Rp 100 Juta

Jokowi Dinyatakan Setuju Jika Diam Atas KLB Demokrat, PKS: Publik Menunggu Pak Jokowi

Apa Promo di KFC Hari Ini? CEK Diskon & Promo KFC Terbaru Maret 2021

Hal itu membuat China panik.

Washington mengatakan Biden mungkin menunda pembicaraan di minggu depan dengan tiga negara anggota Quad: Jepang, India, dan Australia.

Quad adalah persekutuan non formal yang sebelumnya disebut Wang sebagai "Nato di Indo-Pasifik".

Kekhawatiran Jepang utamanya adalah mereka bisa jadi target aksi UU Coastguard China, yang perbolehkan kapal coastguard China tembaki kapal asing dan menghancurkan struktur yang dibangun di perairan sengketa yang diklaim China.

Minggu itu, Wang mengatakan UU itu hanyalah sebuah "hukum lokal biasa" dan "tidak menarget negara tertentu".

Ia juga mengatakan dua negara dapat tawarkan bantuan ke satu sama lain untuk menjadi tuan rumah Olimpiade.

Sebelumnya, Tokyo sedang berada di bawah tekanan atas keputusannya menunda Pertandingan Musim Panas meskipun pandemi Covid-19.

Meilia Lau Posting Foto Jokowi Hadiri Wisuda Felicia & Kaesang: Kita Doa dalam Agama Masing-masing

Urat Malu Teddy Sudah Putus? Sudahlah Bikin Raib Warisan Lina Rp 5 M, Kini Ngotot Minta 750 Juta

Sementara itu Beijing menghadapi seruan boikot rencana mereka menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin tahun depan karena tuduhan pelanggaran HAM di Hong Kong dan Xinjiang.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved