Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Mulai Dikelola Agustus 2021, Begini Progres Alih Kelola Blok Rokan ke Pertamina

Blok Rokan merupakan blok minyak terbesar di Indonesia dengan luas 6.220 kilometer persegi yang terletak di 5 Kabupaten di Riau.

Editor: Sesri
Dok SKK Migas
Pumping Unit, Duri Field di Blok Rokan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Blok minyak dan gas (migas) Rokan ditargetkan akan dikelola oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) ditargetkan mulai pada Agustus 2021.

Deputi Perencanaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Jaffe Suardin menjelaskan, progres alih kelola Blok Rokan saat ini yang terkait migrasi data teknis dan operasional telah mencapai 80 persen.

Sedangkan untuk chemical EOR telah mencapai 50 persen, di mana PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) dan PHR terus bekerja sama dalam percepatan data transfer, model conversion, resolve issue surfactant dan reinstatement SFT-2 facility.

Terkait manajemen kontrak, progresnya mencapai 60 persen dengan 236 dari total 393 kontrak eksisting telah selesai dialihkan.

“Pengadaan rig dan material 115 sumur mencapai 100 persen, sedangkan 77 sumur mencapai 10 persen,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (12/3/2021).

Terkait ketenagakerjaan, Jaffee menyebutkan, telah rampung 70 persen. Telah tercapai kesepakatan transfer karyawan antara CPI dan PHR.

Baca juga: Alih Kelola Blok Rokan, Daerah Tak Dilibatkan? Ketua DPRD Riau Sampaikan Hal Ini ke Pertamina

Baca juga: VIDEO: DPR RI Akan Kembali Bertemu LAM Tindaklanjuti Pengelolaan Blok Rokan

Baca juga: VIDEO: Seperti Ini Nasib Karyawan Eks Chevron Setelah Peralihan ke Pertamina

“PHR juga akan melanjutkan program tanggung jawab sosial dan lingkungan. Program ini diprioritaskan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat Riau di bidang pendidikan, ekonomi dan pelestarian lingkungan,” tuturnya.

Lebih lanjut, untuk menahan laju penurunan produksi migas di Blok Rokan, dilakukan investasi pengeboran yang sudah dilaksanakan sejak Januari 2021.

Hal tersebut ditandai dengan komitmen kerja pasti Blok Rokan tahun 2021-2026 sebesar 500 juta dollar AS, terdiri dari program eksplorasi sebesar 142,3 juta dollar AS dan program eksploitasi (EOR) sebesar 357,7 juta dollar AS.

Sebagai informasi, Blok Rokan merupakan blok minyak terbesar di Indonesia dengan luas 6.220 kilometer persegi yang terletak di 5 Kabupaten di Riau.

Yaitu Bengkalis, Siak, Kampar, Rokan Hulu dan Rokan Hilir.

Blok ini memiliki 96 lapangan dan tiga lapangan diantaranya berpotensi menghasilkan minyak sangat baik yaitu Duri, Minas, dan Bekasap.

44 Sumur Minyak di Riau Dibor Tahun Ini

Blok Rokan yang terletak di Provinsi Riau merupakan blok lapangan minyak mentah terbesar yang menyumbang 24 persen produksi minyak mentah nasional hingga saat ini.

Namun karena blok ini secara alami mengalami laju penurunan produksi, maka pihak pengelolanya perlu upaya untuk menahan penurunan produksi tersebut.

Untuk itu, PT pertamina Hulu Rokan (PHR) yang akan mengelolanya per 9 Agustus 2021 mendatang merencanakan akan mengebor 44 sumur tambahan disamping sumur minyak yang masih berproduksi.

"Akan ada 44 sumur pengembangan yang akan dilakukan pengeboran pada 2021 usai Blok Rokan ini dialihkan ke Pertamina," ujar Dirut PHR RP Yudantoro, melalui rilis ke Kompas.com, Selasa (16/02/2021).

Selain itu, juga direncanakan adanya 40 sumur pengembangan tambahan lainnya, sesuai diskusi dengan SKK Migas.

Selanjutnya, masih dalam rangka untuk menahan laju penurunan produksi, PHR dalam jangka panjang akan menerapkan infill drilling, pengeboran sumur eksplorasi, work over atau well intervention, optimasi program injeksi air (water flood) dan injeksi uap (steam flood), dan EOR kimia.

Juga, program lainnya untuk menambah cadangan minyak. Yudantoro mengatakan, PHR akan mengelola Blok Rokan hingga 2041, setelah alihkelola dari PT Chevron Pacific Indonesia.

"Pada masa itu kami harus memastikan Blok Rokan terus dapat berkontribusi maksimal terhadap produksi nasional, melalui berbagai program yang kami jalankan," ujarnya.

Blok Rokan sendiri berada di Provinsi Riau dan memiliki lima lapangan besar yakni Duri, Minas, Bangko, Balam South, dan Petapahan. Rata-rata produksinya 165.000 barel minyak per hari.

Sebelumnya diberitakan, Menteri ESDM Arifin Tasrif melaporkan, jumlah cadangan minyak bumi nasional sebesar 4,77 miliar barel.

Apabila tidak dilakukan eksplorasi, cadangan tersebut akan habis dalam waktu dekat.

"Dengan asumsi tidak ada penemuan cadangan energi fosil yang baru, maka minyak bumi akan habis dalam waktu 9 tahun," ujarnya dalam seminar virtual, Rabu (21/10/2020).

Oleh karenanya, Arifin menekankan pentingnya eksplorasi, guna meningkatakan cadangan sumber energi fosil.

Pasalnya, masih banyak potensi sumber energi belum dapat ditindaklanjuti oleh para pemangku kepentingan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "SKK Migas Beberkan Progres Alih Kelola Blok Rokan ke Pertamina" dan 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jaga Produksi Blok Rokan, 44 Sumur Minyak di Riau Dibor Tahun Ini

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved