Bukan Khilafah, Tapi Ini Tugas Berat Prof Ilyas Husti Setelah Jadi Ketua MUI Riau dari MUI Pusat
Bukan khilafah, tapi ini tugas Prof Ilyas Husti setelah resmi dikukuhkan sebagai ketua Majelis Ulama Indonesia atau Ketua MUI Riau
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Bukan khilafah, tapi ini tugas Prof Ilyas Husti setelah resmi dikukuhkan sebagai ketua Majelis Ulama Indonesia atau Ketua MUI Riau pada Rabu (17/3/2021).
Pengukuhan Prof Ilyas Husti sebagai Ketua MUI Riau ini dilaksanakan di Hotel Arya Duta Pekanbaru, Jalan Diponegoro.
Prof Ilyas Husti dikukuhkan sebagai Ketua MUI Riau priode 2020 - 2025 menggantikan Prof Nazir Karim.
Prof Ilyas Husti resmi dikukuhkan sebagai ketua MUI Riau oleh Sekjen MUI Pusat Dr Amirsyah Tambunan dan dihadiri oleh Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Edy Natar Nasution, Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Danrem 031/ Wira Bima, Brigjen TNI M Syech Ismed, Ketua DPRD Riau, Yulisman, Wali kota Pekanbaru, Firdaus, serta seluruh tamu undangan lainnya.
Di sela acara pengukuhan, Amirsyah berharap kepada pengurus MUI Riau yang baru dilantik agar dapat menjalankan amanah dengan baik.
Salah satu yang ditekankan oleh MUI Pusat kepada MUI Riau adalah soal penguatan ekonomi berbasis syariah.
"Tanggung jawab MUI yaitu berkhidmat artinya melayani ummat.
Sebagai pelayan Umat bermitra dengan pemerintah dalam rangka penguatan.
Salah satu ikhtiar yang dilakukan yakni menggelorakan ekonomi umat yang berbasiskan syariah.
Ekonomi Syariah salah satu cara memperkuat kondisi ekonomi umat," katanya.
Amirsyah menegaskan, untuk mendukung kemajuan Ekonomi Syariah, maka harus didukung dengan adanya koperasi syariah.
Sebab dengan adanya koperasi syariah diharapkan bisa membantu umat keluar dari jerat rentenir dan riba.
"Koperasi syariah kalau bisa per masjid. Ini butuh dukungan dari pemerintah daerah agar koperasi syariah bisa terwujud.
Minimal satu koperasi syariah per Masjid agar bisa mengatasi rentenir di masyarakat," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Amirsyah juga sempat menyoroti soal wisata halal.
Riau, khususnya kota Pekanbaru memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan wisata halal.
Untuk itu pihaknya berharap pengurus MUI Riau bisa bergandengan dengan Pemerintah di daerah untuk mewujudkan wisata halal di Riau.
"MUI Riau harus bisa bergandengan tangan dengan pemerintah daerah.
Kebijakan yang benar harus didukung, tapi kalau ada kebijakan yang menurut pandangan MUI tidak tepat silahkan dikritik," katanya.
Sementara Wakil Gubernur Riau, Edi Natar Nasution mengatakan, ditengah pesatnya perkembangan pembangunan di Riau, menjadi tugas berat bagi MUI Riau dalam menjaga dan mendidik masyarakat agar tetap damai dan menjaga keberagaman dalam bermasyarakat.
"MUI sebagai organisasi ulama yang memiliki tanggung jawab besar untuk mengawal perjalanan umat Islam serta bangsa dan negara," katanya.
Edi berharap, MUI Riau bisa menjadi wadah bagi umat Islam di Riau untuk membangun hubungan antar umat beragama serta memberi fatwa baik diminta maupun tidak jika ada keraguan ditengah masyarakat dan membutuhkan ketegasan dari para ulama.
Edi mengatakan, dengan dikukuhnya pengurus baru MUI Riau ini kedepan diharapkan bisa mewujudkan masyarakat Riau yang berkualitas dan beriman.
Demi terciptanya negara yang aman, damai, adil dan makmur, baik rohaniah dan jasmaniah yang diridai Allah.
"Harapan kami kiranya MUI Riau bisa mendengar aspirasi masyarakat dan bisa bekerja sama dengan pemerintah sebagai mitra dalam rangka mendukung pembangunan nasional untuk menyejahterakan masyarakat.
MUI sebagai panutan umat Islam dapat memberikan nasehat dan masukan kepada pemerintah daerah dalam hal peningkatan keimanan dan ketakwaan serta pengawalan ajaran islam yang sama-sama kita cintai," katanya.
Berita tentang khilafah adalah
Berita tentang Khilafah lainnya
Artikel berjudul " Bukan Khilafah, Tapi Ini Tugas Berat Prof Ilyas Husti Setelah Jadi Ketua MUI Riau dari MUI Pusat " ini ditulis wartawan Tribunpekanbaru.com / Syaiful Misgiono .