Doktor Terlibat Narkoba di Riau, Eh Ada Pria Botak Gundul Jadi Pengedar Narkotika, Auto Kena Karma
Doktor terlibat Narkoba di Riau dan ada pria botak gundul inisial DS, 47 tahun, asal Perawang Barat, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Doktor terlibat Narkoba di Riau dan ada pria botak gundul inisial DS, 47 tahun, asal Perawang Barat, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak menyimpan 143 paket narkotika jenis sabu-sabu.
Dalam kasus Narkoba di Riau ini, rencananya akan menjual barang haram itu ke sejumlah pemakai di kota industri tersebut.
Meski awalnya merasa aman, namun rahasia pria botal gundul ini sebagai pengedar Narkoba di Riau tercium juga sama aparat.
Polres Siak mengatakan penangkapan terhadap DS berawal dari informasi masyarakat.
“Ya benar, kami mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada peredaran narkotika jenis sabu-sabu di Perawang Barat.
Kami menindaklanjuti laporan ini hingga tersangka berhasil ditangkap,” kata Kasat Narkoba Polres Siak, AKP Jailani, Rabu (17/3/2021).
Penangkapan terhadap pelaku dilaksanakan pada Senin (15/3/2021) sekitar pukul 23.00 WIB di Jalan Pemda Kelurahan Perawang Barat, Kecamatan Tualang.
Tim Satres Narkoba Polres Siak berhasil menangkap tersangka kemudian melakukan penggeledahan di TKP.
“Dari hasil penggeledahan terhadap tersangka, kami menemukan 143 paket yang diduga narkotika jenis sabu-sabu,” kata Jailani.
Pihaknya juga menyita barang bukti lainnya yang ada kaitannya dengan tindak pidana narkotika tersebut di TKP.
Saat ini tersangka dan barang bukti dibawa ke Mako Polres Siak untuk dilakukan penyidikan dan pengembangan lebih lanjut.
“Sebanyak 143 paket narkotika yang kami temukan itu dengan berat 19,73 gram,” kata Jailani.
Padahal Jailani begitu gencar melakukan penyuluhan untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba.
Namun, masih banyak kalangan masyarakat yang melakukan tindakan kriminal tersebut yang berujung di penjara.
“Kita sudah melaksanakan kegiatan penyuluhan Narkoba di berbagai desa dengan melibatkan stakeholder.
Kami juga bergabung dengan Sat Binmas untuk sekaligus sosialisasi peningkatan Kamtibmas,” kata AKP Jailani.
Sosialisasi yang ditaja digelar dalam bentuk Focus Group Discusion.
Pekan lalu, kegiatan ini juga berlangsung di aula Kantor Desa Perawang Barat sekaligus melibatkan stakeholders.
Dalam kegiatan ini, Jailani memaparkan terkait bahaya Narkoba dan kasus-kasus Narkoba yang ditangani Polres Siak mulai dari 2018 hingga tahun 2020.
Dikatakan Jailani, setiap pelaku kriminal kerap diawali dengan penyalahgunaan Narkoba.
“Kebanyakan Pelaku Narkoba yang kita amankan memiliki latar belakang pendidikan yang rendah, sehingga pola pikir dan pemahaman tentang bahaya dari Narkoba itu sangat rendah sekali,” ujarnya.
Namun Jailani tidak menampik pihaknya juga pernah mengamankan pelaku penyalahgunaan Narkoba dari kalangan yang berpendidikan.
Bahkan pernah mengamankan yang tamatan S2.
Pelaku narkoba yang diamankan dan jumlah barang bukti setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Semua pihak harus komit untuk memerangi Narkoba ini agar generasi penerus bangsa bisa terselamatkan.
AKP Jailani mengimbau kepada seluruh Perangkat Desa dan para orang tua agar mengawasi aktifitas anak diluar rumah.
Apabila ada melihat dan mendengar terkait peredaran dan penyalah gunaan Narkoba segera hubungi Polisi atau pihak desa.
“Apabila ada salah seorang anggota keluarga kita yang menjadi pecandu Narkoba segera laporkan ke Pihak kepolisian, lebih baik kita ambil langkah untuk direhab sebelum ditangkap polisi,” tambahnya.
Berbagai Kasus Narkoba di Riau
Berbagai kasus Narkoba di Riau
Artikel berjudul " Doktor Terlibat Narkoba di Riau, Eh Ada Pria Botak Gundul Jadi Pengedar Narkotika, Auto Kena Karma " ditulis wartawan Tribunpekanbaru.com / Mayonal Putra .