Master Teknik Jadi Plt Direktur Rumah Sakit di Riau, Yang Dilakukannya Bikin Dermawan Cemburu
Master teknik satu ini tidak saja ahli di bidang arsitektur, namun master teknik itu mampu jadi Plt Direktur sebuah rumah sakit di Riau
Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, MERANTI - Master teknik satu ini tidak saja ahli di bidang arsitektur, namun master teknik itu mampu jadi Plt Direktur sebuah rumah sakit di Riau .
Rumah sakit tidak harus dikelola oleh seorang dokter, master teknik pun bisa mengelola dan memanej rumah sakit hingga memiliki potensi.
Master teknik yang dipercaya menjadi direktur rumah sakit itu adalah Fajar Triasmoko.
Selain mempu memenej rumah sakit , ternyata Fajar Triasmoko juga memiliki hati yang mulia hingga mampu membuat para dermawan cemburu.
Jasa Pelayanan menjadi imbalan yang diterima oleh pelaksana pelayanan dan pendukung pelayanan di RSUD atas jasa yang diberikan kepada pasien dan/atau peserta pendidikan dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan, konsultasi, visit, rehabilitasi medik, pelayanan pendidikan dan pelayanan lainnya.
Jasa pelayanan ini menjadi salah satu imbalan wajib yang diterima dan ditunggu-tunggu oleh pejabat di RSUD.
Namun hal ini tidak untuk Plt Direktur RSUD Kepulauan Meranti Fajar Triasmoko.
Dirinya lebih membeli Jasa pelayanan yang seharusnya diterimanya untuk diberikan kepada staf lainnya yang tidak menerima.
Plt Direktur RSUD Kepulauan Meranti, Fajar Triasmoko MT mengaku tidak menerima jasa pelayanan (jaspel) sebesar Rp 30 juta untuk dialihkan untuk operasional jajaran yang membantu melakukan pembenahan rumah sakit.
Hal itu diakuinya saat berbincang-bincang kepada tribun, di Selatpanjang, belum lama ini.
Ia mengatakan, sejak ditunjuk menjadi Plt di rumah sakit terkemuka di Kepulauan Meranti itu, dirinya tidak mau menerima uang apapun, termasuk jaspel untuk setingkat direktur sebagai kontribusi kepada RSUD.
"Jaspel yang saya dapatkan hampir Rp30 juta per bulannya.
Tapi uang itu saya gunakan untuk biaya operasional kawan-kawan (jajarannya) untuk membenahi RSUD," ungkapnya.
Dirinya mengatakan hal ini memang dilakukan sebagai penyemangat staf-staf yang bekerja di RSUD.
"Jadi saya memang ingin berbagi, agar teman-teman lainnya juga senang, jadi tidak hanya bekerja tapi ada nilai plus yang didapat," tuturnya.
