Fakta Kerja Paksa yang Dilakukan Oleh Tentara Jepang adalah Situs Lokomotif Jepang di Riau
Fakta kerja paksa yang dilakukan oleh tentara Jepang adalah Situs Lokomotif Jepang di Riau yang berada di Desa Lipat Kain Kecamatan Kampar Kiri Riau
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Fakta kerja paksa yang dilakukan oleh tentara Jepang adalah Situs Lokomotif Jepang di Riau yang berada di Desa Lipat Kain Kecamatan Kampar Kiri Riau.
Bangkai lokomotif usang yang biasanya menyendiri di tengah rimbunan pokok karet dan bersemak itu menjadi Fakta kerja paksa yang dilakukan oleh tentara Jepang.
Situs Lokomotif Jepang yang menjadi fakta kerja paksa yang dilakukan oleh tentara Jepang adalah Situs Lokomotif Jepang ini sering ramai orang.
Situs peninggalan sejarah berupa lokomotif usang yang dulunya semak belukar kini jadi bersih.
Lokomotif usang ini memiliki banyak cerita dan menjadi saksi sejarah bahwa di Provinsi Riau pernah ada kereta api beserta relnya.
Situs ini juga jadi saksi bisu dari meninggalnya ribuan orang untuk membangun infrastruktur kereta api tersebut.
Menurut sejarah di Provinsi Riau pernah dibangun jalur kereta api sepanjang 220 kilometer yang membentang dari Sijunjung Sumatera Barat hingga ke Kota Pekanbaru.
Daerah Kabupaten Kampar dan Kuantan Singingi menjadi daerah yang dilewati jalur kereta api ini.
Ramainya lokasi ini karena Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Kampar bersama para pemuda tempatan yang tergabung dalam Bengkel Seni Rantau Kampar Kiri memilih lokasi tersebut sebagai tempat perhelatan dari Festival Equator 2019.
Ketua Genpi Kampar, Dodi Rasyid Amin mengatakan pada helat tahun ini sengaja di pilih lokasinya di situs Lokomotif Jepang.
Ini bertujuan untuk melestarikan situs tersebut yang selama ini kurang terperhatikan.
Biasanya Festival Equator ini diselenggarakan di Tugu Equator yang tidak jauh dari lokasi Lokomotif Jepang tersebut.
Peninggalan tersebut selama ini kondisinya memprihatinkan karena banyaknya bagian-bagian yang dirusak orang tidak bertanggung jawab.
"Kita berharap dengan diadakannya event pariwisata ini akan mampu membuat banyak orang memperhatikan situs sejarah ini dan juga diharapkan nantinya situs ini akan lebih terjaga," ungkapnya.
Helat ini dimeriahkan sejumlah pertunjukan seni lokal seperti Parade Kacau Kalamai, permainan rakyat dan bazar kuliner.