Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bahaya Kolam Bekas Galian C, 2 Anak di Kampar Riau Tewas Tenggelam, Diduga Bermain Tanpa Pengawasan

Bahaya kolam bekas galian C, Dua anak di Kampar Riau tewas tenggelam. Diduga bermain tanpa pengawasan

Penulis: Ikhwanul Rubby | Editor: Nurul Qomariah
istimewa
Bahaya Kolam Bekas Galian C, 2 Anak di Kampar Riau Tewas Tenggelam, Diduga Bermain Tanpa Pengawasan. Foto:Polisi memasang police line di lokasi bekas galian C di Kelurahan Pasir Sialang Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar, Riau. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Bahaya kolam bekas galian C, Dua anak di Kampar Riau tewas tenggelam. Diduga bermain tanpa pengawasan.

Bekas galian C yang tak ditimbun lagi sangat membahayakan bahkan bisa menyebabkan nyawa melayang.

Seperti yang terjadi di kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Peristiwa tragis menimpa dua keluarga yang rumahnya berdekatan di Kelurahan Pasir Sialang Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar, Riau.

Anak dari dua keluarga tersebut ditemukan tak bernyawa di kolam bekas galian C di daerah itu.

Peristiwa tragis terjadi di Senin (22/3/2021) malam pekan lalu.

Dua orang bocah laki-laki ditemukan tewas tenggelam dalam kolam bekas galian C.

Diketahui kolam galian C tempat penemuan korban tersebut sudah tidak dipakai lagi namun tidak ditimbun dan dibiarkan begitu saja.

Kemungkinan, dua bocah itu awalnya bermain-main tanpa pengawasan hingga keduanya tewas tenggelam dalam kolam bekas galian C.

Dua bocah naas yang tewas tenggelam ini adalah Atta Fatar Maulan (7) dan Aan Adi Putra (5).

Kedua korban rumahnya berdekatan atau bertetangga di Dusun Teratak Domo, Kelurahan Pasir Sialang Kecamatan Bangkinang, Kampar.

Kapolsek Bangkinang Kota, Iptu Era Maifo membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Ia menjelaskan peristiwa bermula, Senin (22/3/2021) siang sekira pukul 14.00 WIB.

Kedua bocah yang yang tenggelam ini bermain sepeda di sekitar rumahnya di Dusun Teratak Domo RT 002 RW 002 Kelurahan Pasir Sialang.

Mendekati sore orang tua kedua korban mencari anaknya disekitar rumah namun tidak menemukannya.

Kemudian ayah kedua anak yang bertetangga itu mencari mereka di sekitar kampung.

Lalu sang ayah menemukan sepeda, pakaian serta sandal korban dipinggiran jalan tidak jauh dari bekas penambangan pasir atau galian C yang sudah tidak digunakan lagi.

Nmaun sang ayah tak menduga anaknya telah tewas di dalam kolam karena tak kelihatan.

Selanjutnya, karena kedua korban belum ditemukan, maka hal ini diberitahukan kepada pihak keluarga lainnya serta warga masyarakat sekitar.

Warga kemudia melanjutkan pencarian secara bersama-sama.

Sekitar pukul 23.00 WIB, satu orang warga melakukan pencarian dengan cara menyelam ke dalam genangan bekas penambangan galian C.

Kolam bekas galian C diperkirakan mempunyai kedalaman sekitar 4 meter.

Dari upaya itu, warga menemukan korban pertama atas nama Aan Adi Putra dalam keadaan sudah tak bernyawa.

Berselang 20 menit kemudian, ditemukan lagi korban kedua Atta Fatar Maulana juga telah meninggal dunia.

Jenazah dua anak itu kemudian dibawa ke rumah duka.

"Kita sudah menyarankan pihak keluarga untuk dilakukan otopsi terhadap kedua jasad, namun pihak keluarga korban menolak," jelasnya.

Pihak keluarga juga telah membuat surat pernyataan penolakan yang diserahkan kepada pihak Kepolisian.

Iptu Era Maifo menghimbau masyarakat untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak saat bermain, agar peristiwa serupa tidak terulang lagi.

( Tribunpekanbaru.com / Ikhwanul Rubby )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved