Kisah Pengantin Pria di Riau Terpaksa Menikahi Calon Istri di Kantor Polisi, Bulan Madu Pun Tertunda

Seorang pengantin pria di Riau terpaksa menikahi calon istri nya di kantor polisi karena terlibat kasus narkoba di Riau sehingga bulan madu tertunda

Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Teddy Tarigan
Kisah Pengantin Pria di Riau Terpaksa Menikahi Calon Istri di Kantor Polisi, Bulan Madu Pun Tertunda. Foto: Prosesi pernikahan HS dan ST 

TRIBUNPEKANBARU.COM, MERANTI - Seorang Pengantin Pria di Riau terpaksa menikahi calon istri nya di kantor polisi karena terlibat Kasus Narkoba di Riau sehingga bulan madu tertunda.

Pengantin Pria di Riau yang terpaksa menikahi calon istri di kantor polisi itu berinisial HS umur 40 tahun dan ia satu di antara tersangka Narkoba dalam Kasus Narkoba di Riau .

Pengantin Pria di Riau itu terpaksa menikahi calon istri nya berinisial ST umur 35 tahun di kantor polisi setelah ia ditangkap polisi jajaran Polres Kepulauan Meranti Provinsi Riau dan masuk dalam deretan Kasus Narkoba di Riau .

Pengantin Pria di Riau berinisial HS itu menikahi calon istri nya berinisial ST pada Kamis (8/4/2021) siang di kantor Polres Kepulauan Meranti.

Pengantin Pria di Riau yang merupakan tersangka Narkoba berinisial HS itu merupakan warga Banglas, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.

Ia bersama tiga temannya ditangkap anggota dari Satres Narkoba Polres Kepulauan Meranti karena mengantongi 9 paket narkotika jenis sabu-sabu siap edar dengan berat 1,03 gram.

Penangkapan terjadi pada pertengahan Maret lalu, atau sekitar seminggu sebelum tanggal pernikahan HS dan kekasihnya, ST (35) warga Selatpanjang Timur.

Menjadi tersangka kasus Narkoba dan harus berada di balik jeruji besi, ternyata tidak memudarkan kekuatan cinta ST kepada HS.

Kini HS resmi mempersunting ST dan mereka sah menjadi suami istri.

Kedua mempelai melangsungkan pernikahan di hadapan penghulu dari KUA Kecamatan Tebingtinggi.

Prosesi ijab kabul disaksikan keluarga dan kerabat dengan jumlah terbatas, dan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Petugas polisi berseragam juga tampak berjaga dan mengawal prosesi akad nikah hingga selesai acara berlangsung dengan aman dan lancar.

Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito SIk, mengakui jika pihaknya memfasilitasi pernikahan untuk tahanan tersebut.

"Ini merupakan salah satu bentuk pelayanan dari Sattahti Polres Kepulauan Meranti terhadap tahanan.

Kita fasilitasi tahanan untuk melangsungkan pernikahan," ujar Eko.

Kini, MS dan ST resmi dan sah menjadi suami istri.

Walaupun demikian mereka belum bisa menikmati bulan madu, karena MS masih harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kisah Pengantin Pria pada Malam Pertama

Terungkap begini malam pertama pengantin wanita histeris saat mantan datang ke pesta pernikahannya, kini sang suami buka-bukaan.

Cerita saat malam pertama pun dibeberkannya.

Baru-baru ini viral di media sosial video seorang mempelai wanita menangis histeris saat didatangi sang mantan di pernikahannya.

Dalam video itu, seorang wanita menangis dan bahkan memeluk sang mantan di atas pelaminan.

Padahal saat itu suaminya berada tepat di sampingnya.

Pascaviralnya video mempelai wanita menangis bertemu mantan kekasih, beredar video seorang pria yang mengaku adalah si mempelai pria.

Dalam video yang diunggah di channel Youtube Denda Olivia yang disiarkan secara langsung kemarin, Minggu (13/12/2020).

Pria bernama Dedi itu membeberkan ceritanya pascaresepsi.

Dedi mengaku setelah resepsi berakhir sampai sekarang ia tidak menyentuh istrinya, bahkan tidur di kamar yang berbeda.

"Belum saya sentuh sama sekali, dia juga tidur di kamar sebelah sana, saya di sebelah sana," katanya.

Ia masih merasa terkejut atas kejadian di pernikahan pertamanya tersebut.

"Sekarang dia minta pulang terus. Padahal saat lamaran baik-baik saja dan mau saya nikahi," ujarnya.

Menurut Dedi, ini bukan perkara kerugian materi namun tentang harga dirinya dan keluarga yang hancur karena ulah sang istri.

"Bukan karena materi atau uang yang habis banyak namun harga diri saya dan keluarga besar," ucapnya.

Tak hanya itu, pria asal Lombok tersebut semakin sakit hati melihat banyaknya ujaran kebencian yang menimpa dirinya.

Ia dianggap sebagai perebut pacar orang, padahal Dedi menceritakan dirinya sama sekali tidak tahu mengenai mantan kekasih wanita yang ia sudah nikahi tersebut.

"Sampai akad saya tidak tahu siapa mantan pacarnya dan bagaimana masa lalunya," tegasnya.

Dedi tak terima dianggap menghancurkan hubungan orang apalagi mengambil milik orang lain.

"Saya tidak merebut pacar orang ataupun memaksa dia menikah dengan saya," ujarnya kembali.

Baginya, pernikahan yang ia selenggarakan itu atas dasar persetujuan kedua belah pihak.

Mengutip Kompas.com ( grup Tribunmedan.com), bahwa kejadian ini menjadi viral tentang Pengantin wanita yang menangis histeris hingga Pingsan

saat dihadiri sang mantan dan videonya viral cukup lama berpacaran dengan mantan kekasihnya itu.

Mantan kekasih yang bernama Dayat saat itu hadir pada acara resepsi pernikahan Aollina Alfia Lestari di Desa Labuan Haji, Lombok Timur, Sabtu (12/12/2020).

"Sekitar dua tahun saya pacaran sama dia," kata Dayat saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (13/12/2020).

Pria mantan kekasih dari perempuan tersebut adalah Dayat, warga Lombok Barat.

Dia datang ke lokasi pernikahan untuk memberikan selamat kepada kedua mempelai.

Namun saat Dayat naik ke atas pelaminan, mempelai perempuan langsung berteriak dan menangis histeris begitu melihatnya.

Berdasarkan video yang diunggah di salah satu akun Instagram, Dayat sempat mendekati mempelai laki-laki dan memeluknya. Mempelai perempuan semakin histeris bahkan terlihat sampai hampir pingsan.

Dayat kemudian diminta oleh beberapa orang turun dari panggung.

Mantan kekasih yang bernama Dayat saat itu hadir pun angkat bicara.

"Sekitar dua tahun saya pacaran sama dia," kata Dayat saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (13/12/2020).

Dayat menyampaikan, ia mempunyai banyak kenangan dengan mantannya, hingga pernah berbicara untuk jenjang yang serius.

"Banyak memori mungkin di kala itu masih dia kenang, ingat, dan sekarang tidak percaya dengan dirinya sendiri sampai sudah menjalin hubungan tingkat serius," kata Dayat.

Namun, Dayat kini telah mengikhlaskan Lestari.

Dia niat menghadiri undangan tersebut hanya untuk melihat dan memberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai.

"Niat saya baik datang ke sana, malah saya rela lho dari Lombok Barat sampai Lombok Timur demi melihat kedua mempelai bahagia, tersenyum manis keluar dari bibirnya, dan saya juga ikut senang jika dia senang atau bahagia," kata Dayat.

Dayat menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga mempelai laki-laki akibat insiden tersebut.

Dia menegaskan tidak berniat membuat kegaduhan di acara tersebut.

"Saya juga minta maaf sama keluarga dari mempelai cowok, saya hargai undangan pernikahannya. Saya punya sempat makanya saya hadir," kata Dayat.

Berita terkait Kisah Pengantin Pria lainnya

Baca juga berita berjudul " Kisah Pengantin Pria di Riau Terpaksa Menikahi Calon Istri di Kantor Polisi, Bulan Madu Pun Tertunda " Tribunpekanbaru.com di Babe dan Google News.

Artikel berjudul " Kisah Pengantin Pria di Riau Terpaksa Menikahi Calon Istri di Kantor Polisi, Bulan Madu Pun Tertunda " ini ditulis wartawan Tribunpekanbaru.com / Teddy Tarigan .

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved