Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sempat Heboh Sekampung Jadi Miliarder, Ada Kabar Uang Warganya Tinggal 50 Juta, Ini Kata Kepala Desa

Kabar uang miliarder di Tuban disebut tersisa 50 juta dari miliaran rupiah, hal itu sontak membuat orang kaget.

Surya/Mochamad Sudarsono
Para Sales dari berbagai macam perusahaan ramai-ramai mendatangi kampung miliarder Tuban di Desa Sumurgeneng, Minggu (21/2/2021) Para Sales dari berbagai macam perusahaan ramai-ramai mendatangi kampung miliarder Tuban di Desa Sumurgeneng, Minggu (21/2/2021) 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sekampung saat itu bikin heboh karena sekampung jadi miliarder, punya uang miliaran rupiah.

Kini ada kabar uang milik warga tersebut cuma tersisa puluha juta.

Kabar ini ramai setelah ada penuturan salah satu warga di acara OOTD Trans 7 Maret 2021 lalu. 

Pasangan suami istri yang tinggal di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban ini mengaku mendapatkan uang hingga Rp17 miliar.

Mereka pun langsung membeli tiga mobil baru, membeli tanah lagi dan sisanya ditabung.

Namun kabar terbaru menyebut uang mereka kini hanya tersisa Rp50 juta.

Alhasil kabar uang warga kampung miliarder yang tinggal puluhan juta cukup menyita perhatian.

Pasalnya, mereka telah menerima miliaran rupiah dari penjualan tanah untuk proyek kilang minyak Tuban New Grass Root Refinery (NGRR) belum lama ini.

Kepala Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Gihanto mengatakan, miliarder yang uangnya tinggal sedikit mungkin ada, tapi kalau masih sisa Rp 50 juta sepertinya tidak.

Paling tidak, sisa uang warga masih mencapai angka miliaran. Seperti Rp 1-1,5 miliar.

"Saya kira tidak sampai segitu, itu kan hanya pengakuannya," ujar Kades kepada wartawan, Jumat (9/4/2021).

Dia menjelaskan, kalaupun uang warga habis tetap banyak yang dibelikan aset ataupun ditabung.

Mungkin ada kekhawatiran juga selama ini koar-koar punya uang banyak.

Sementara untuk Kamtibmas sendiri sampai sekarang masih aman.

"Kalau perasaan saya biasa saja, uang warga banyak untuk membeli aset," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya saat masih viral, Kepala Desa Sumurgeneng, Gihanto menyatakan, hingga kini sejak pencairan penjualan tanah warga untuk proyek kilang minyak Grass Root Refinery (GRR) Pertamina-Rosneft asal Rusia, sudah ada 176 mobil baru yang dibeli.

Mobil yang dibeli warga itupun berbagai macam jenis, seperti kijang Innova, Honda HR-V, Fortuner, Pajero dan Honda Jazz.

"Sudah ada 176 mobil baru yang datang, itu tidak langsung bersamaan, yang datang bareng ya 17 mobil minggu kemarin," ujarnya, Minggu (21/2/2021).

Kades menambahkan, ada 840 KK warga di desanya, namun yang lahannya dibeli perusahaan plat merah sekitar 225 KK.

Harga yang diterima warga untuk penjualan tanah per meter mulai dari Rp 600-800 ribu.

Sehingga penjualan yang didapat warga rata-rata mencapai miliaran rupiah.

Untuk penjualan tanah paling sedikit Rp 36 juta, paling banyak warga sini Rp 26 miliar, sedangkan ada warga luar mendapat Rp 28 miliar.

"Kalau rata-rata Rp 8 miliar, satu rumah ada yang beli 2-3 mobil. Sisanya buat beli tanah lagi, tabungan, bangun rumah dan usaha," pungkasnya.

Sekadar diketahui, lahan warga dihargai apraisal Rp 600-800 ribu per meter, menyesuaikan lokasi.

Kebutuhan lahan untuk pembangunan kilang minyak GRR seluas 821 hektar.

Rinciannya, lahan warga 384 hektar di Desa Sumurgeneng, Kaliuntu dan Wadung, KLHK 328 hektar dan Perhutani 109 hektar.

Investasi kilang minyak dengan nilai 16 miliar USD atau setara 225 triliun itu rencananya akan beroperasi di 2026.

Kilang GRR ditarget mampu produksi 300 ribu barel per hari.

Telanjur Viral Uang Miliarder Baru Tuban Tinggal Rp 50 Juta

Ramai dikabarkan miliarder baru Tuban yang belum lama ini menerima uang miliaran rupiah dari pembebasan lahan untuk proyek  kilang minyak grass root refinery (GRR), patungan Pertamina-Rosneft asal Rusia, kini tinggal memiliki dana puluhan juta.

Kabar ini ramai setelah ada penuturan salah satu warga di acara OOTD Trans 7 Maret 2021 lalu. 

Pasangan suami istri yang tinggal di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban ini mengaku mendapatkan uang hingga Rp17 miliar.

Mereka pun langsung membeli tiga mobil baru, membeli tanah lagi dan sisanya ditabung.

Namun kabar terbaru menyebut uang mereka kini hanya tersisa Rp50 juta.

"(Sekarang) uangnya tinggal sedikit, tinggal Rp50 juta iya," tutur salah satu warga saat tampil di acara OOTD. 

Benarkah kabar ini? 

Kepala Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Gihanto mengatakan, miliarder yang uangnya tinggal sedikit mungkin ada, tapi kalau masih sisa Rp 50 juta sepertinya tidak.

Paling tidak, sisa uang warga masih mencapai angka miliaran. Seperti Rp 1-1,5 miliar.

"Saya kira tidak sampai segitu, itu kan hanya pengakuannya saja," ujar Kades kepada wartawan, Jumat (9/4/2021).

Dia menjelaskan, kalaupun uang warga habis tetap banyak yang dibelikan aset ataupun ditabung.

Mungkin ada kekhawatiran juga selama ini koar-koar punya uang banyak. Sementara untuk Kamtibmas sendiri sampai sekarang masih aman.

"Kalau perasaan saya biasa saja, uang warga banyak untuk membeli aset," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya saat masih viral, Kepala Desa Sumurgeneng, Gihanto menyatakan, hingga kini sejak pencairan penjualan tanah warga untuk proyek kilang minyak Grass Root Refinery (GRR) Pertamina-Rosneft asal Rusia, sudah ada 176 mobil baru yang dibeli.

Mobil yang dibeli warga itupun berbagai macam jenis, seperti kijang Innova, Honda HR-V, Fortuner, Pajero dan Honda Jazz.

"Sudah ada 176 mobil baru yang datang, itu tidak langsung bersamaan, yang datang bareng ya 17 mobil minggu kemarin," ujarnya, Minggu (21/2/2021).

Kades menambahkan, ada 840 KK warga di desanya, namun yang lahannya dibeli perusahaan plat merah sekitar 225 KK.

Harga yang diterima warga untuk penjualan tanah per meter mulai dari Rp 600-800 ribu. Sehingga penjualan yang didapat warga rata-rata mencapai miliaran rupiah.

Untuk penjualan tanah paling sedikit Rp 36 juta, paling banyak warga sini Rp 26 miliar, sedangkan ada warga luar mendapat Rp 28 miliar.

"Kalau rata-rata Rp 8 miliar, satu rumah ada yang beli 2-3 mobil. Sisanya buat beli tanah lagi, tabungan, bangun rumah dan usaha," pungkasnya.

Sekadar diketahui, lahan warga dihargai apraisal Rp 600-800 ribu per meter, menyesuaikan lokasi.

Kebutuhan lahan untuk pembangunan kilang minyak GRR seluas 821 hektar. Rinciannya, lahan warga 384 hektar di Desa Sumurgeneng, Kaliuntu dan Wadung, KLHK 328 hektar dan Perhutani 109 hektar.

Investasi kilang minyak dengan nilai 16 miliar USD atau setara 225 triliun itu rencananya akan beroperasi di 2026.

Kilang GRR ditarget mampu produksi 300 ribu barel per hari.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Telanjur Viral Uang Miliarder Baru Tuban Tinggal Rp 50 Juta, Fakta Sebenarnya Dibeber Kepala Desa

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved