Hati Hancur Diselingkuhi dengan Adik Sendiri, Istri Tolak Jasad Suami, 'Terserah Dimakamkan Dimana'
Bukan tanpa alasan, AW menolak memakamkan jasad sang suami karena karena sakit hati sering diselingkuhi.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Jasad korban pembunuhan bernama Putra ditolak oleh warga termasuk sang istri AW (28).
Putra ditemukan tewas bersimbah darah di perkebunan Desa Seri Kembang III, Kecamatan Payaraman, Kabupaten Ogan Ilir.
Jasad Putra ditemukan pukul 18.30, Jumat (9/4/2021).
Pada jasad Putra terdapat banyak luka tusuk.
Bukan tanpa alasan, AW menolak memakamkan jasad sang suami karena karena sakit hati sering diselingkuhi.
Hingga saat ini jasad Putra masih berada di Instalasi Forensi Rumah Sakit Polri M Hasan Palembang.
Istri Putra, AW (28) sudah kadung sakit hati.
AW menolak jasad suaminya sendiri, Putra.
Baca juga: Mertua Bongkar Perselingkuhan Briptu MM Sama Bu Dokter yang Jadi Pelakor, Suami Dokter Polisi
Baca juga: Gegara Gemar Selingkuh, Jenazah Pria Ini Ditolak Warga untuk Dimakaman, Meninggal Karena Ini
Baca juga: Pria Perusak Rumah Tangga Orang Dibunuh Warga Saat Selingkuhi Adik Ipar, Kades: Dia Ini Meresahkan
"Kalau hati saya nolak untuk dimakamkan di kampung. Terserah itu mayatnya mau dibawa ke mana," kata AW.
Bahkan rasa sakit hatinya tersebut sudah mengalahkan duka atas kepergian Putra.
"Hati saya hancur. Ini (perasaan menolak jasad suami) lebih besar dibanding rasa kehilangan," kata AW.
Setelah menikah, WA mencium adanya hubungan istimewa antara suami dan adik perempuannya berinisial UP (20 tahun) yang sama-sama tinggal di rumah kedua orang tua AW.
"Saya pernah tanya baik-baik ke suami (soal perselingkuhan). Tapi dia bilang jangan percaya omongan orang dan saya jangan banyak omong," kata AW menuturkan.
"Perasaan saya hancur karena suami saya berselingkuh dengan adik saya sendiri," kata AW
Kecurigaan AW ternyata terbukti.
Ia memergoki Putra dan UP berada di kamar.
AW bahkan sampai jatuh pingsan saat itu.
"Saya syok betul gara-gara melihat itu," ujar AW.
AW berkata UP termakan bujuk rayu Putra yang menjanjikan pekerjaan dengan gaji Rp 15 juta.
Tabiat Putra rupanya juga sudah menjadi momok bagi tetangganya.
Kepala Desa Tanjung Lalang, Juma'adin bahkan tegas menolak jasad Putra dimakamkan di Desa Tanjung Lalang.
"Kami warga Desa Tanjung Lalang menolak jenazah Putra dimakamkan di desa kami," kata Juma'adin.
Juma'adin mengatakan perbuatan Putra semasa hidup sangat meresahkan warga.
"Meresahkan karena perbuatannya berselingkuh," kata Juma'adin.
Sebelum perselingkuhan dengan adik ipar, kata Juma'adin, Putra juga sempat membuat rumah tangga orang hancur.
"Dia (Putra) pernah selingkuh dengan istri warga desa kami. Tapi ketika itu, kami tidak ada bukti dan saksi yang meyakinkan. Setelah pasangan ini bercerai, si istri baru ngaku kalau dia memang menjalin asmara dengan Putra ini," ungkap Juma'adin.
Setelah perselingkuhan tersebut terkuak, kata Juma'adin, Putra menjadi buah bibir, bahkan musuh bagi masyarakat Desa Tanjung Lalang.
Tanggapan MUI Ogan Hilir
Kabar mengenai penolakan jasad korban pembunuhan oleh warga Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Payaraman, mengundang reaksi berbagai pihak.
Penolakan ini karena korban bernama Putra itu semasa hidup dianggap meresahkan karena gemar berselingkuh.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Ogan Ilir pun angkat bicara perihal penolakan warga ini.
Ketua MUI Ogan Ilir, Drs. KH. Nadjib Subhi mengatakan, dalam Islam, seseorang yang sudah mati harus dimakamkan secara layak.
"Dalam Islam, orang mati harus dihormati, dimakamkan secara layak," kata Nadjib saat dihubungi via telepon, Minggu (11/4/2021).
Nadjib melanjutkan, ketika seseorang meninggal dunia, maka habis perkara dengan manusia lainnya yang masih hidup.
"Dia kan sudah meninggal, habis perkara dengan manusia. Sudah putus," tegas Nadjib.
Di sisi lain, Nadjib menerka bahwa mungkin saja ada hukum adat tertentu di Desa Tanjung Lalang yang tak menerima jasad orang mati yang dianggap mengotori desa.
Nadjib pun menyarankan agar jasad Putra dimakamkan di tempat asal atau tanah kelahirannya.
"Kabarnya korban ini bukan asli warga sana (Desa Tanjung Lalang). Jika kasusnya begini, maka jalan keluarnya, jenazah dimakamkan di tempat asal," kata Nadjib.
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Warga Desa Tanjung Lalang Tolak Jasad Korban Pembunuhan, Ini Solusi dari MUI Ogan Ilir,
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/istri-tolak-jasad-suaminya-dimakamkan.jpg)