Video Berita
VIDEO: Restorasi Istana Peraduan di Siak Rampung, Bupati Alfedri Takjub Lihat Ranjang Sultan
Serahterima ini dilakukan oleh Direktur PT RAPP Mhd Ali Shabri dan diterima oleh Bupati Siak Alfedri. Pihak RAPP juga dihadiri oleh
Penulis: Mayonal Putra | Editor: David Tobing
Ali mengatakan, pemugaran itu meliputi 6 ruangan, terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, diorama, kamar tidur utama, ruang makan keluarga dan ruangan pembatas. Pengerjaannya dimulai pada Oktober 2018 dan rampung pada 9 Januari 2020. Restorasi istana ini telah menelan biaya Rp 3,2 miliar.
"Kami berharap agar Istana Peraduan yang sudah selesai dipugar ini dapat dilindungi dan dijaga keberadaannya sehingga tetap dikenal sebagai salah satu warisan sejarah dan cagar budaya yang ada di Kabupaten Siak dan di Indonesia bahkan dunia pada umumnya," harapnya.
PT RAPP sebagai industri terpadu dalam mengolah hasil hutan tanaman industri menjadi pulp, kertas, serat rayon dan benang yang terintegrasi saat ini di Provinsi Riau. Namun demikian, perusahaan ini juga tetap memperhatikan aspek sosial dan lingkungan yang berkelanjutan di wilayah operasionalnya.
Menurut Ali Shabri, selain melalui program pengembangan masyarakat, salah satunya adalah mendukung pemerintah dalam pencapaian target dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) yang terus dilakukan pada beberapa tujuan dan target sasaran. Dukungan tersebut salah satunya dalam wujud realisasi proyek pemugaran Istana Peraduan, proyek ini menjadi kontribusi RAPP terhadap tujuan SDG ke-11 atau membangun kota dan pemukiman inklusif, aman, tahan lama dan berkelanjutan. Bahkan ini masuk ke dalam target ke-4 yakni “menguatkan upaya untuk melindungi dan menjaga warisan budaya dan natural dunia”.
Sementara itu, Bupati Siak Alfedri atas nama Pemkab Siak dan masyarakat mengucapkan terimakasih atas bantuan RAPP. Menurutnya pemugaran sudah dilakukan dengan cukup megah dan indah.
"Alhamdulillah, istana peraduan sudah dipugar dan dikembalikan pada bentuk aslinya. Pekerjaan restorasi ini membutuhkam waktu, tak bisa sebentar, tidak seperti pekerjaan fisik biasa, karena harus ada kajian yang melibatkan tim ahli cagar budaya. Ini untuk mengembalikan asal bangunan baik dari bahan, bentuk dan warnanya," kata Alfedri.
Di meminta organisasi perangkat daerah terkait agar mencatat aset ini. Kemudian dilakukan kapitalisasi atau penambahan nilai aset agar bisa dilakukan perawatan yang baik supaya bisa difungsikan.
“Ini juga untuk mendukung visi misi Siak menjadi tujuan pariwisata di Sumatera. Istana Peraduan bakal menarik wisatawan selain Istana Assereyah Al hamisyiah,” kata dia.
Istana Siak sudah mendatangkan wisatawan 600 ribu per tahun sebelum Covid 19 melanda. Sedangkan pada 2020 kunjungan ke Istana Siak tidak sampai 200 ribu wisatawan.
“Kami berterimakasih kepada PT RAPP telah melakukan restoasi istana peraduan, yang saat ini kita lihat indah dan megah. Ini situs cagar budaya yang harus kita lakukan perlindungan yang mengacu kepada Undang-undang cagar budaya,” kata dia.
Nilai proyek restorasi yang mencapai Rp 3,2 miliar merupakan sumbangan PT RAPP yang fantastik bagi Siak. Terlebih terkait pemugaran situs cagar budaya yang memang menjadi program andalan Pemkab Siak.
“Dengan serah terima ini ada penambahan nilai aset di Pemkab Siak sehingga dapat dilakukan pemeliharaan dengan baik. Kemudian bisa mendukung visi misi kepariwisataan kabupaten Siak,” kata dia. (tribunpekanbaru.com/mayonal putra)