Dituding Takut-takuti Petani Sawit dalam Program PSR, Ini Komentar Kajari Kuansing
Kejari Kuansing dituding menakut-nakuti petani sawit dalam menjalankan program PSR, atau Peremajaan Sawit Rakyat.
Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, TELUK KUANTAN - Kejari Kuansing dituding menakut-nakuti petani sawit dalam menjalankan program PSR, atau Peremajaan Sawit Rakyat.
Program PSR ini merupakan program pemerintah pusat.
Tudingan soal menakut-nakuti ini sudah beredar dalam beberapa media online. Bantahan Kejaksaan Negeri (Kejari Kuansing) pun tak kalah banyak.
Tribunpekanbaru.com sendiri mendapatkan surat aksi demontrasi dari Aliansi Mahasiswa Peduli Petani Riau (AMPeR).
Surat tersebut pemberitahuan aksi demontrasi ke Polresta Pekanbaru.
Demo akan digelar Kamis besok (22/4/2021) di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau.
Dalam surat tersebut disebutkan masyarakat petani sawit penerima program PSR melalui KUD (Koperasi Unit Desa) di Kuansing mundur.
Mundurnya para petani sawit tersebut diakibatkan adanya pemeriksaan yang tidak berdasarkan keadilan dan kemanfaatan hukum oleh Kejari Kuansing.
"Hal ini sangat memalukan kejaksaan dengan tindakan Kejari Kuansing untuk menakut-nakuti petani sawit dalam menjalankan program tersebut," kata Aliansi Mahasiswa Peduli Petani Riau dalam surat tersebut.
Dalam surat tersebut, tertulis koordinator umum atas nama Tengku Gusri dan koordinator lapangan Nurlatif.
Nurlatif yang dihubungi Tribunpekanbaru.com memastikan pihaknya akan menggelar aksi demontrasi.
"Jadi besok bang," katanya.
Kepala Kejari Kuansing, Hadiman SH, MH yang dkonfirmasi tidak menjawab secara pasti.
"Datang ke kantor aja. Disini banyak media juga nanya itu dan nanti pihak KUD saja yang menjelaskan," kata Hadiman pada Tribunpekanbaru.com.
Soal aksi demo tersebut, Hadiman justru mempertanyakan motifnya.
"Apa motifnya tanya aja ke mereka," ucapnya.
Hadiman sendiri mengakui pihaknya sedang mengusut dugaan penyimpangan dalam pengelolaan bantuan PSR melalui KUD.
Pihaknya menerima laporan dari masyarakat. (Tribunpekanbaru.com/Palti Siahaan)