Video Berita
VIDEO: Korban Banjir Pekanbaru Menanti Bantuan dari Pemerintah
Ada 120 rumah di Jalan Cengkeh, Kelurahan Tangkerang Labuai, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru masih terendam banjir.
Penulis: Fernando | Editor: David Tobing
TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Dua hari pasca banjir yang melanda beberapa wilayah di Kota Pekanbaru, sejumlah pengungsi kini menantikan bantuan dari Pemerintah.
Seperti yang dialami korban banjir di Perumahan Mande Villa, Kota Pekanbaru.
Ada Puluhan Kepala Keluarga atau KK terpaksa evakuasi dari akibat banjir merendam ratusan perumahan, Kamis (22/4/2021) kemarin.
Ada 120 rumah di Jalan Cengkeh, Kelurahan Tangkerang Labuai, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru masih terendam banjir.
Air masih menggenangi pemukiman masyarakat akibat luapan Sungai Sail.
Sejumlah korban terdampak banjir ada yang bertahan di tenda darurat. Ada juga yang memilih tinggal sementara di rumah kerabat.
Satu korban terdampak banjir yang bertahan di tenda darurat adalah Zulkisman. Ia berharap ada solusi dari pemerintah terkait kondisi ini.
Pria tersebut punya harapan Sungai Sail dapat segera dikeruk oleh pemerintah kota.
"Keruk lalu di dam, jangan setiap tahun seperti ini terus," paparnya.
Dirinya berharap Wali Kota Pekanbaru bisa mengeruk sungai yang mengalami pendangkalan. Mereka bisa melakukan pengerukan secara menyeluruh.
Zul bersama tetangganya yang jadi korban banjir merasa kesulitan dari segi ekonomi. Mereka tidak bisa beraktivitas saat banjir karena perlu menyelamatkan barang masing-masing.
"Barang barang itu hancur semua, lemari, kulkas, mesin cuci, tidak ada lagi. Semua rusak," ujarnya.
Dirinya mengaku hingga hari kedua banjir bantuan belum kunjung datang. Ia berharap pemerintah kota bisa menyediakan konsumsi bagi korban terdampak banjir.
"Bantuan baru tenda ini, itu yang dibutuhkan konsimsi sehari-hari apalagi kita dalam kondisi puara Ramadan," paparnya.
Masyarakat lainnya yang terdampak banjir, Narti mengaku hingga kini belum mendapat bantuan. Ia menyebut sebagian tetangganya memilih tinggal sementara di rumah kerabatnya.
Ada juga yang bertahan di tenda darurat guna mengawasi rumahnya. "Apalagi tidak ada yang bisa diselamatkan, pasrah saja kami," terangnya.
Kawasan rumahnya itu sudah dua kali banjir hebat. Ia menyebut kondisi terparah saat ini.
Tinggi banjir yang menggenang mencapai 1,5 meter. Ada juga ketinggian banjir dua meter lantaran posisinya berdekatan dengan Sungai Sail.
Mereka harus waspada dengan ancaman banjir. Dirinya berharap ada solusi dari pemerintah terkait kondisi ini. (Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang)