Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

DBD Momok Menakutkan di Kuansing Tahun Lalu Ada Korban Tewas,Segini Kasus Terpantau 3 Bulan Terakhir

Demam Berdarah Dengue atau DBD jadi momok menakutkan di Kuansing Riau tahun lalu, ada korban tewas,segini kasus terpantau 3 bulan terakhir

Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU/PALTI SIAHAAN
DBD Momok Menakutkan di Kuansing Tahun Lalu Ada Korban Tewas,Segini Kasus Terpantau 3 Bulan Terakhir. Foto: Petugas di Kuansing melakukan fogging beberapa waktu lalu untuk mencegah DBD. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, TELUK KUANTAN - DBD atau Demam Berdarah Dengue jadi momok menakutkan di Kuansing Riau tahun lalu, ada korban tewas,segini kasus terpantau 3 bulan terakhir.

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kuansing tahun ini menurun drastis bila dibanding tahun lalu. Perbandingan dilakukan berdasarkan bulan ke bulan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Diskes) kasus DBD pada Juanuari 2021 sebanyak dua kasus yang terdapat di Puskesmas Kari, Kecamatan Kuantan Tengah dan Puskesmas Muara Lembu, Kecamatan Singingi.

Beradarkan tahun lalu, pada Januari 2020, kasus DBD di Kuansing sebanyak 91 kasus.

Pada Februari 2021 sendiri, tidak ditemukan kasus DBD di Kuansing. Padahal pada Februari tahun lalu, ada 31 kasus DBD di Kuansing.

Di Maret 2021, ada tiga kasus DBD ditemukan. Tersebar di Puskesmas Kari, Kecamatan Kuantan Tengah dan Puskesmas Muara Lembu, Kecamatan Singingi serta di Puskesmas Koto Baru, Kecamatan Singingi.

Bila dibandingkan Maret 2020 laku, terdapat 56 kasus DBD di Kuansing.

"Kasus DBD tahun ini memang jauh menurun drastis," kata kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Diskes) Kuansing, Jumardi melalui Kasi Surveilans dan Imunisasi, Ventri Yoni pada Tribunpekanbaru.co., Minggu (25/4/2021).

Untuk April, data kasus DBD belum masuk dari setiap Puskesmas.

Dikatakannya, biasanya awal tahun, Januari sampai Maret, angka DBD akan tinggi. Sebab saat itu memasuki masa pancaroba. Dimana perubahan dari musim penghujan ke musim kemarau.

Memasuki musim penghujan, yakni September, angka DBD akan meningkat lagi hingga akhir tahun.

"Semoga kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan tetap tinggi. Sehingga bisa menekan angka DBD," katanya.

Tahun lalu, angka DBD menjadi momok menakutkan. Sebab ada 300 lebih kasus sepanjang tahun. Selain itu, ada 4 pasien DBD yang meninggal dunia.

Kasus Tertinggi

Sebelumnya, pada tahun 2020 lalu, Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuansing menjadi kecamatan yang tertinggi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga Oktober 2020.

Jumlah kasus DBD di kecamatan ini menyumbang hampir setengah jumlah kasus DBD seluruh Kuansing.

"Hingga Oktober, total kasus DBD di Kuansing sudah 283 kasus," Kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Diskes) Kuansing, Jumardi.

Berdasarkan data yang disodorkannya, di Kecamatan Kuantan Tengah terbanyak kasus DBD.

Padahal kecamatan ini merupakan ibukota kabupaten Kuansing yakni Teluk Kuantan.

Di kecamatan ini, total ada 103 kasus DBD. Data ini dari tiga Puskesmas yang ada di kecamatan Kuantan Tengah.

Yakni di Puskesmas Teluk Kuantan ada 51 kasus, di Puskemas Kari 46 kasus dan Puskesmas Kopah ada 6 kasus.

Di kecamatan ini pula, ada satu warga yang meninggal akibat DBD. Ada tiga warga Kuansing yang meninggal akibat DBD. Dua lainnya dari kecamatan Benai dan Sentajo Raya.

Kecamatan Singingi menempati peringkat kedua terbanyak. Total ada 40 kasus DBD di kecamatan ini.

Ada tiga puskesmas di Kecamatan Singingi ini. Yakni Puskemas Muara Lembu ada 34 kasus, Puskesmas Ketanji ada 1 kasus dan Puskesmas Sungai Sirih ada 5 kasus.

Peringkat ketiga ada Kecamatan Sentajo Raya. Total ada 37 kasus di kecamatan ini yang tersebar di dua Puskesmas.

Yakni Puskesmas Sentajo 10 kasus dan Puskesmas Sentajo Raya 27 kasus.

Jumardi mengatakan pihaknya sendiri terus melakukan sosialisasi pencegahan dan penanganan DBD. Terutama lewat Puskesmas.

Pihaknya pun berharap masyarakat mau menerapkan hidup bersih. Begitu juga lingkungan yang bersih.

"Pun juga saat ada warga yang sakit. Segera dibawa. Jangan sampai terlambat penanganan," pintanya.

( Tribunpekanbaru.com / Palti Siahaan )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved