Puluhan Tahun Lamannya, Barulah 2 Wanita Ini Mengetahui Mereka Dirawat Keluarga yang Salah
Puluhan tahun lamannya kedua wanita ini baru mengetahui jika mereka dirawat oleh keluarga yang salah. Sejak bayi ternyata tertukar
TRIBUNPEKANBARU.COM- Setelah 38 tahun lamanya, barulah kedua wanita mengatahui jika ia berada di keluarga yang salah.
Ya, keduanya telah tertukar keluarga sejak baru dilahirkan. Jadi masing-masing di pelaihara dan dibesarkan oleh keluarga yang salah.
Meski demikian proses mereka sampai kemudian dewasa. Meski masing-masing orangtuanya sudah curiga sejak melihat bentuk fisik anaknya masing-masing.
Kok bisa tertukar? berikut ini kisahnya
Dua wanita di Rusia yang tidak sengaja tertukar saat lahir akhirnya menemukan kebenaran tentang diri mereka 38 tahun kemudian.
Melansir Daily Star, Jumat (30/4/2021), kedua wanita tersebut masing-masing bernama Gulsina Baimurzina dan Alyona Baulina.
Keduanya lahir di Rumah Sakit Kizil, Kizilskoye, pada 1983. Entah bagaimana ceritanya keduanya bisa tertukar dan dibawa oleh keluarga yang bukan keluarga kandungnya.
Sebenarnya, Keluarga Gulsina dan Alyona sudah lama menduga bahwa ada yang tidak beres karena ciri-ciri fisik mereka berdua terlalu berbeda dari semua kerabatnya.
Gulsina memilik rambut pirang dan warna kulit yang cerah, bertentangan dengan warna gelap anggota keluarganya yang lain.
Demikian pula, Alyona memiliki rambut hitam legam yang sangat mencolok dari kerabatnya yang sebagian besar berambut pirang.
Saudara perempuan Gulsina, Grunas, mengatakan kepada outlet media 74.ru bahwa saudaranya tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan keluarga yang lain.
"Kami melihat bahwa dia tidak seperti kami, tetapi kami tidak mementingkan hal itu,” kata Grunas.
Dia menambahkan, muncul desas-desus yang mengatakan bahwa Gulsina sebenarnya anak dari keluarga lain di desa yang lain pula.
"Ibuku tidak mau percaya, karena dia selalu menganggap Gulsina sebagai putrinya," imbuh Grunas.
Di sebuah acara TV Rusia, Alyona menjelaskan bahwa ketika dia berusia 12 tahun, dia mendengar pembicaraan dari kedua “orangtuanya” bahwa dirinya mungkin saja bukan anak kandung mereka.