Istri Syok Membeku Pergoki Suami Gagahi Anak,Ternyata Bejat Tak Hanya Sekali, Bela Diri Berdalih Ini
Istri syok membeku pergoki suami gagahi anak di ruang tamu, ternyata bejat tak hanya sekali, bela diri berdalih ini
TRIBUNPEKANBARU.COM - Istri syok membeku pergoki suami gagahi anak di ruang tamu, ternyata bejat tak hanya sekali, bela diri berdalih ini.
Entah setan apa yang merasuki seorang pria bernama Mesianto (46).
Dengan gelap mata, dia memaksa anak tirinya berhubungan layaknya suami istri.
Padahal sang anak tiri masih di bawah umur.
Mirisnya, perbuatan bejat itu dipergoki sang istri yang juga ibu korban.
Ibu korban syok seakan membeku melihat dengan mata akepalanya sendiri sang putri yang amsih duduk di bangku SD digagahi sang ayah tiri di ruang tamu.
Mesianto beralasan tega melakukan perbuatan bejat itu karena ingin membalas perbuatan istrinya yang telah membuatnya sakit hati.
Menurut pria berusia 46 tahun itu, istrinya yang merupakan ibu korban setiap hari minta cerai darinya.
Tak hanya sekali, pelaku mengerjai anak tirinya, namun sudah tiga kali.
Saat tersudut diinterogasi polisi, pelaku berdalih khilaf melakukan tindakan asusila terhadap anak tirinya yang amsih di bawah umur itu.
Kelakuan bejat Mesianto berhasil diungkap oleh Unit PPA Polres Lumajang pada awal April keamrin.
Warga Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang itu akhirnya dibekuk polisi, karena telah berulang kali merudapaksa anak tirinya.
Ditemui di Polres Lumajang, Mesianto yang mengenakan baju tahanan berwarna oranye berdalih mengucap kata khilaf saat dihadirkan di hadapan awak media.
"Saya waktu itu khilaf," kilahnya.
Namun agaknya pengakuan itu sangat berseberangan dengan kelakuan bejat Mesianto.
Masak khilaf berlangsung berkali-kali.
Usai dicecar beberapa pertanyaan akhirnya terungkap ada motif sakit hati kepada ibu korban, sehingga Mesianto tega merudapaksa anak tirinya.
"Istri saya setiap hari minta cerai," ungkapnya.
Dituturkan Mesianto, dirinya yang belum genap setahun menikah dengan ibu korban ternyata hubungan rumah tangganya sering tidak harmonis.
Berdasarkan penuturan Mesianto, sang istri selalu marah ketika uang hasil dari menyadap nira kelapa selalu kurang untuk mencukupi biaya hidup sehari-hari.
Karena kerap cekcok dan bersilat lidah dengan istrinya, Mesianto banyak menyimpan banyak rasa sakit hati terhadap istri.
Apalagi istrinya selalu mengungkapkan niat ingin berpisah saat keduanya bertengkar.
Berdasarkan penuturannya, Mesianto lalu mempunyai siasat licik membalas dendam itu dengan merudapaksa anak tirinya.
Niat itu sering muncul ketika dia dan anak tirinya sering hanya berdua di dalam rumah.
Memang sebagai buruh penyadap nira kelapa, Mesianto sering pulang saat hari masih siang.
Pria berusia 46 tahun itu biasa berangkat kerja pukul 8 pagi dan pulang selepas pukul 12 siang.
Sedangkan istrinya yang bekerja sebagai pembantu di salah satu usaha laundry di desa setempat, pulang saat hari sudah sore.
Tidak adanya orang di rumah, digunakan Mesianto menggagahi anak tirinya.
Perbuatan pertama terjadi pada awal Desember 2020 silam.
Ketika itu Mesianto kali pertama memperkosa anak tirinya.
Usai melakukan pelecehan, Mesianto kemudian mengancam akan membunuh anak tirinya jika berani melapor perbuatan bejatnya kepada ibunya.
Sementara korban yang masih berusia belia hanya bisa ketakutan dan pasrah menerima semua perbuatan tidak terpuji ayah tirinya.
Selang sebulan merasa aman, pada pertengahan Januari lalu, Mesianto kembali mengulangi pelecehan itu.
Lagi-lagi usai melakoni perbuatan asusila, anak tirinya diancam akan dibunuh jika melaporkan perbuatan itu kepada siapa pun.
"Siang-siang biasanya saya lakukan itu (cabul)," ungkapnya.
Namun pada 1 April 2021, kelakuan bejat Mesianto akhirnya terbongkar oleh istrinya sendiri.
Saat itu, tak seperti hari-hari biasanya istrinya pulang saat hari masih siang.
Betapa terkejutnya, istrinya yang baru saja pulang kerja melihat anak kandungnya dikangkangi oleh suaminya di ruang tamu.
Sampai-sampai saat itu istrinya syok melihat anaknya tak berdaya tanpa mengenakan sehelai kain di badan.
Usai melihat langsung kejadian itu istri Mesianto belum bisa langsung berbuat banyak.
Istrinya hanya bisa meratapi masa depan anaknya yang masih duduk di bangku kelas 6 SD rusak di tangan Mesianto.
Baru dua hari kemudian, akhirnya istri Mesianto membulatkan tekad melaporkan kejadian itu ke polisi.
Polisi pun berhasil menangkap Mesianto di rumah selepas pulang bekerja.
Akibat perbuatannya, sejak 4 April lalu Mesianto mendekam di ruang tahanan Polres Lumajang.
Dia dijerat Pasal 81 UU RI No 17 Tahun 2016, tentang persetubuhan terhadap anak di bawah umur.
Menurut penuturan Kapolres Lumajang Eka Yekti Hananto Seno, pelaku diancam hukuman 15 tahun penjara.
(TribunJatim.com/Tony Hermawan)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Istri Minta Cerai Tiap Hari, Sakit Hati, Pria Lumajang Mencabuli Anak Tirinya yang Masih Kelas 6 SD
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Istri Tiap Hari Minta Cerai, Pria Ini Sakit Hati hingga Rudapaksa Anak Tiri 3 Kali, Ngakunya Khilaf, https://www.tribunnews.com/regional/2021/05/02/istri-tiap-hari-minta-cerai-pria-ini-sakit-hati-hingga-rudapaksa-anak-tiri-3-kali-ngakunya-khilaf?page=4.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/ilustrasi-pelecehan-anak_20171016_124433.jpg)