Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Misteri Keberadaan Virus Corona B117 di Riau, Sampel Masih Diperiksa di Kemenkes

Bagaimana perkembangan pemeriksaan Kemenkes terkait sampel yang dicurigai sebagai virus corona B117 di Riau?

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ariestia
Gambar oleh Syaibatul Hamdi dari Pixabay
ilustrasi virus corona. Bagaimana perkembangan pemeriksaan Kemenkes terkait sampel yang dicurigai sebagai virus corona B117 di Riau? 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Bagaimana perkembangan pemeriksaan Kemenkes terkait sampel yang dicurigai sebagai virus corona B117 di Riau?

Kecurigaan Satgas Covid-19 Riau terhadap varian baru virus corona B117 yang masuk ke Riau hingga saat ini belum terjawab.

Sebab hingga saat ini hasil pemeriksaan sampel spesimen yang dikirim ke Kementerian Kesehatan di Jakarta belum keluar.

Sehingga misteri terkait keberadaan virus B117 tersebut apakah sudah masuk ke Riau atau belum bisa terjawab.

"Sampelnya sudah kirim dan sudah sampai di Jakarta. Sekarang lagi proses pemeriksaan. Nanti kita menunggu hasilnya," kata Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Riau, dr. Indra Yovi, Minggu (2/5/2021).

Sebelumnya Satgas Covid-19 Riau telah mengirim sejumlah sampel dari pasien untuk pemeriksaan laboratorium di Jakarta, guna mendeteksi ada atau tidaknya varian baru Covid-19 di wilayah Riau.

Hal ini dilakukan lantaran adanya peningkatan kasus Covid-19 secara signifikan yang ditemukan di Riau dalam kurun waktu terakhir ini.

Yovi mengungkapkan, sampel yang dikirim ada banyak. Namun ia tidak menjelaskan berapa jumlah pastinya.

"Ada banyak, tidak satu dua," kata dokter spesialis paru RSUD Arifin Ahmad ini.

Pemeriksaan sampel ini penting. Sebab hanya dengan pemeriksaan tersebut lah bisa diketahui apakah virus B117 tersebut sudah masuk ke Riau atau belum.

"Mudah-mudahan tidak ada, kalau tidak terbukti, berarti peningkatan kasus yang terjadi saat ini murni karena protokol kesehatan kita yang tidak benar," ujarnya.

Yovi menegaskan, selain mendeteksi keberadaan virus B117, pemeriksaan sampel ini nanti juga akan menguji soal mutasi virus corona dari India yang saat ini sudah menyebar ke sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Seperti diketahui, mutasi virus corona dari Inggris dan India masih menjadi misteri bagi warga Riau. Sebab Satgas Covid-19 Riau mencurigai virus baru ini sudah masuk ke Riau.

Untuk mengungkap misteri apakah mutasi virus ini tersebut sudah masuk ke Riau atau belum, Satgas Covid-19 terpaksa harus mengirimkan sampel spesimen pasien Covid-19 ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta.

Sebab laboratorium biomolekuler RSUD Arifin Ahmad Provinsi Riau belum memiliki alat yang bisa mendeteksi keberadaan virus mutasi baru tersebut. Sehingga untuk mengujinya sampel harus dilakukan pemeriksaan oleh Labor kemenkes di Jakarta.

"Reagen PCR kita belum bisa mendeteksi virus B117, jadi beberapa sampel akan kita kirim ke Kemenkes," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, Jumat (23/4/2021).

Sampel spesimen pasien Covid-19 di Riau tersebut akan dikirim dalam waktu dekat ini ke Jakarta.

Namun Mimi tidak menjelaskan secara rinci kapan dan berapa banyak sampel yang akan dikirim ke Kemenkes.

Sebab tidak semua sampel dilakukan pemeriksaan di Kemenkes.

Hanya beberapa sampel saja yang nanti akan dikirim untuk menjawab kecurigaan tim satgas Covid-19 Riau terkait keberadaan virus B117 di Riau.

"Kapan akan dikirim dan berapa banyak yang akan dikirim, Itu bagian lab (Labor biomolekuler RSUD Arifin Ahmad) yang tau, karena mereka yang akan mengirim, tapi kita minta secepatnya," ujar Mimi.

Saat disinggung apakah kenaikan penambahan kasus baru pasien terkonfirmasi Covid-19 yang terus melonjak sejak beberapa hari ini ada kaitanya dengan masuknya virus, B117 ke Riau, Mimi enggan berspakulasi.

"Belum bisa kita jawab, kita tidak bisa berspekulasi, memang B117 ini penularannya lebih cepat," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menduga kenaikan angka kasus Covid-19 di Provinsi Riau ini ada kaitanya dengan mutasi virus Covid-19 yang dikenal dengan sebutan B117.

Namun untuk membuktikan hal tersebut, Riau belum bisa melakukannya.

Sebab Labor yang ada di Riau belum memadai untuk menguji keberadaan virus baru tersebut dari sampel yang diperiksa.

"Kami minta bantuan pemerintah pusat, seperti apa sebenarnya untuk melakukan pengujian mutasi virus baru ini," katanya.

Kecurigaan Gubri Syamsuar terkait mutasi virus baru B117 yang diduga sudah masuk ke Riau ini bukan tanpa alasan.

Gubri Syamsuar menyebut lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi beberapa hari ini bisa saja disebabkan karena mutasi virus B117.

"Jangan-jangan tren naik ini ada varian baru yang sudah masuk ke Riau, karena selama ini kan kasus Covid-19 di Riau tak pernah tembus 400 kasus, timbul kecurigaan kami, apakah kenaikan ini kaitanya dengan varian baru dari virus Covid-19. Tapi untuk mendeteksi itukan kita tidak tau gimana caranya, nanti kita minta petunjuk pusat," katanya.

Selain angka kasus Covid-19 yang tinggi, kecurigaan masuknya mutasi virus B117 tersebut juga muncul dari letak Riau yang dikelilingi oleh provinsi yang sudah terdeteksi virus baru ini sudah masuk.

"Apalagi varian baru virus ini kan sudah ditemukan di Palembang dan Medan. Kalau kita lihat, Medan dan Palembang ini kan sama saja dengan Riau. Bisa saja masuk kesini (Riau)," ujarnya.

Senada dengan Gubri Syamsuar , Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Riau juga mencurigai mutasi Covid-19 sudah masuk ke Riau. Namun kecurigaan tersebut belum disertai bukti, sebab hingga saat ini laboratorium biomolekuler di Riau belum bisa mendeteksi dan menguji keberadaan mutasi virus corona yang disebut dengan B117.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Riau, dr Indra Yovi, Kamis (22/4/2021) mengungkapkan, kecurigaan mutasi virus Covid-19 tersebut masuk di Riau didasari dengan adanya penyebaran Covid-19 di lingkungan keluarga.

Yovi mengungkapkan, penularan Covid-19 di kluster keluarga yang terjadi saat ini berbeda dengan sebelumnya. Dimana pada bulan lalu jika dalam satu rumah tersebut ada satu orang yang positif, kemudian dirumah tersebut dilakukan tracing, yang tertular hanya satu atau dua orang saja.

"Kecurigaan ini sudah kami pikirkan sebulan atau satu setengah bulan yang lalu. Hasil analisis kami, memang tren kluster keluarga yang saat ini terjadi itu berbeda, memang ini baru sebatas asumsi, belum bisa memastikan. Tapi di tahun 2020 itu kalau di satu rumah itu ada yang positif, paling yang tertular itu satu atau dua orang, tapi sekarang tidak, kalau ada dalam satu keluarga itu yang positif, hampir semua keluarga itu kena," katanya.

Munculnya fenomena ini, pihaknya mencurigai mutasi virus Covid-19 yang disebut B117 tersebut sudah masuk ke Riau.

"Makanya kita minta kepada kementerian kesehatan, agar Riau dijadikan sebagai satu dari 18 provinsi yang ikut memeriksa mutasi B117," katanya.

Sebab dengan adanya kewenangan Riau melakukan pengujian terhadap mutasi virus B117 tersebut, bisa dideteksi, apakah mutasi virus tersebut sudah masuk ke Riau atau belum.

"Kita sudah berkoordinasi dengan dr Andani dan dokter mikro biologi kita yang ada disini, semua sudah siap dan antusias Riau bisa melakukan pengujian terhadap mutasi virus B117 ini," ujarnya. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono).

Berita lain terkait Covid-19

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved