Komisioner KPU Dikeroyok 20 Orang di Dalam Kantor Bupati, Pra Insiden Sempat Bicara Ini ke Wabup
Komisioner KPU Kabupaten Muratara dikeroyok sejumlah orang berpakaian biasa di dalam kantor Bupati Musi Rawas Utara usai mengembalikan mobil dinas.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Keributan terjadi di dalam kantor Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (10/5/2021) siang.
Salah seorang Komisioner KPU Kabupaten Muratara dikeroyok sejumlah orang berpakaian biasa di dalam kantor pemerintahan itu.
"Iya, saya dikeroyok tadi, ini pengeroyokan dan premanisme," kata Handoko, Komisioner KPU Muratara Divisi Hukum dan Pengawasan kepada wartawan.
Handoko menjelaskan, awalnya mereka mendatangi kantor Bupati Muratara untuk menyerahkan mobil dinas kepada Pemkab Muratara.
Diakuinya memang sudah beberapa kali surat masuk ke KPU Muratara agar segara mengembalikan mobil dinas (Mobdin) untuk didata ulang oleh tim inventarisir aset Pemkab Muratara.
Baca juga: Demi Top Up Game Online, Siswa SMP Nekat Bakar Rumah Tetangga, Santai Saat Ditangkap Warga
"Terakhir minta kembalikan mobil itu dua mobil, tadi rombongan (tim inventarisir aset Pemkab Muratara) itu ke kantor (KPU) untuk narik mobil itu. Terus kami mengadakan rapat pleno, maka kesepakatan kami KPU Muratara akhirnya kami sepakat untuk dikembalikan semuanya," kata Handoko.
Lanjutnya menjelaskan, sekira pukul 11.00 WIB lebih tadi, para Komisioner KPU Muratara datang ke kantor Bupati Muratara untuk mengembalikan semua mobil dinas, berjumlah 5 unit.
Setelah mobil tersusun di depan kantor bupati, datanglah mobil Wakil Bupati (Wabup) Muratara Inayatullah.
Handoko sontak memanggil Wabup Inayatullah yang saat itu sedang berbicara dengan Busairi, Kasubbag Tekmas Sekretariat KPU Muratara.
"Saya manggil dia (Wabup), terus saya duduk, saya bilang sudahlah kembalikan lah mobil negara itu, payah kalau orang sudah jadi raja. Terus Pak Wabup bilang apa yang kamu bicarakan tadi, saya bilang ke dia, tidak Pak, sekedar bicara seperti itu," terang Handoko.
Handoko langsung diajak masuk ke ruangan Sekretaris Daerah (Sekda).
Handoko mengaku sesaat berada dalam ruangan Sekda itu kemudian ada beberapa orang masuk berpakaian biasa.
"Ada beberapa oknum (warga) nanya saya pulang ke mana, saya jawab aku pulang ke Linggau, di situ sempat ada ancaman oleh oknum itu," katanya.
Kemudian Handoko keluar dari dalam ruangan Sekda dan tiba-tiba langsung dikeroyok oleh sejumlah orang berpakaian biasa.
Handoko mengalami luka memar di tangan kiri dan di samping telinga sebelah kanan diduga kena jotos.
