MENGERIKAN, Usai Hujan Turun, Ratusan Jasad Manusia Terlihat di Tepi Sungai Gangga
Mengerikan, hujan telah menyingkap ratusan jasad di tepi Sungai Gangga. Jasad-jasad tersebut jelas terlihat karena ditutupi kain berwarna mencolok.
TRIBUNPEKANBARU.COM- Mengerikan, hujan telah menyingkap ratusan jasad di tepi Sungai Gangga. Jasad-jasad tersebut jelas terlihat karena ditutupi kain berwarna mencolok.
Temuan ratusan jasad manusia tersebut menjadi perhatian sebab ditemukan saat negara India tengah dihantam Covid-19.
Namun belum bisa dipastikan apakah jasad-jasad tersebut adalah korban Covid-19.
Pihak terkiat masih melakukan penyelidikan untuk memastikan keberadaan jasad-jasad tersebut.
Polisi menjangkau penduduk desa di India utara untuk menyelidiki penemuan mayat yang terkubur di kuburan pasir dangkal atau terdampar di tepi Sungai Gangga.
Temuan ini memicu spekulasi di media sosial bahwa mereka adalah mayar korban Covid-19 India yang secara brutal menghantam negeri itu tiga minggu terakhir.
Polisi menggunakan pengeras suara dengan mikrofon portabel dalam jip dan perahu yang berkeliling di desa. Aparat meminta orang untuk tidak membuang mayat di sungai.
"Kami di sini untuk membantu Anda melakukan ritual terakhir," kata polisi melansir AP pada Minggu (16/5/2021).
Sebelumnya pada Jumat (14/5/2021), hujan menyingkap kain penutup jenazah yang terkubur seadanya pasir dangkal di tepi sungai datar yang luas di Prayagraj, sebuah kota di negara bagian Uttar Pradesh.
Para pejabat mengaku penguburan di tepi sungai telah terjadi selama beberapa dekade.
Namun banyaknya jasad yang tersingkap akhir pekan lalu di tambah bayang-bayang pandemi, menimbulkan kekhawatiran akan praktik tersebut.
Navneet Sehgal, juru bicara pemerintah negara bagian, pada Minggu (16/5/2021) membantah laporan media lokal bahwa lebih dari 1.000 mayat korban Covid-19 telah ditemukan dari sungai dalam dua minggu terakhir.
"Saya yakin badan-badan ini tidak ada hubungannya dengan Covid-19," klaimnya.
Dia mengatakan beberapa penduduk desa memang tidak mengkremasi jenazah seperti adat. Itu karena “biaya” tradisi Hindu selama beberapa periode, yang secara religius penting dilakukan.
Sebagai gantinya, penduduk akan membuang jasad ke sungai atau dengan menggali kuburan di tepi sungai.