Prajurit Itu Pasti Tak Sangka Jika Bocah Yang Dagangannya Ia Tendang Sudah Jadi Pangkostrad TNI
Dudung menggantikan Pangkostrad sebelumnya, Letjen TNI Eko Margiyono. Adapun Eko kini dipercaya sebagai Kepala Staf Umum (Kasum) TNI.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman ditunjuk Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Dudung menggantikan Pangkostrad sebelumnya, Letjen TNI Eko Margiyono. Adapun Eko kini dipercaya sebagai Kepala Staf Umum (Kasum) TNI.
Penunjukan ini dalam rangka mutasi dan rotasi sebagaimana Surat Keputusan Panglima TNI.
Penunjukanitu berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/435/V/2021 tanggal 25 Mei 2021 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia, telah ditetapkan mutasi dan promosi jabatan 80 perwira tinggi (Pati) TNI terdiri dari 46 Pati TNI AD, 15 Pati TNI AL, dan 19 Pati TNI AU.
Meski memiliki karier moncer, ternyata Mayjen TNI Dudung Abdurachman punya kisah pilu.
Kisah pilunya tersebut lah yang membulatkan tekadnya menjadi jenderal TNI.
Dudung remaja awalnya tak ingin menjadi jendral TNI. Ia lebih memilih kuliah.
Dudung menceritakan hal itu kepada Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho dalam tayangan "BEGINU S2 EPS6: Dudung Abdurachman, Loper Koran dan Keberanian Bersikap Jenderal TNI" di Kanal YouTube Kompas.com.
Cerita bermula saat Dudung harus membantu memenuhi kebutuhan hidup keluarga, selepas ditinggal sang ayah ketika dirinya masih duduk di bangku SMP.
Ia membantu sang ibu mencari uang dengan menjual koran dan berjualan kue di lingkungan Kodam III/Siliwangi, Jawa Barat.
"Sepeninggal bapak saya, ibu saya ini kan ya secara ekonomi.. ya namanya janda pensiunan PNS. Akhirnya untuk menopang kehidupan saya jualan koran. Nah selesai nganter koran, jam 8 pagi saya nganter kue klepon ke Kodam," tutur Dudung.
Karena hampir setiap hari mengantar kue, Dudung sudah dikenal oleh tentara yang berjaga di depan pintu.
Dia kerap menyelonong masuk ke dalam ruangan.
Suatu hari, ketika Dudung hendak mengantarkan kue, tentara penjaga yang bertugas merupakan tentara baru yang belum mengenal Dudung.
"Suatu hari penjaganya baru nih, dia langsung panggil 'Eh sini kamu, kamu enggak lapor-lapor dulu'," ucapnya.
Tiba-tiba tentara itu menendang kue yang dipegang Dudung hingga berhamburan ke tanah.
Sejak saat itu, timbul keinginan dalam hati Dudung untuk menjadi seorang perwira.
"Ditendang lah kue itu, ada 50 biji. Di situ saya bilang awas nanti saya jadi perwira, haha, di situ saya bangkit pengin jadi tentara. Padahal dulu cita-cita saya pengin kuliah," kata Dudung.
"Di situ lah saya berpikir ini orang jangan semena-mena sama rakyat kecil. Itu enggak boleh," tambahnya.
Kemudian Dudung berhasil masuk Akademi Militer di Bandung.
Ia menjabarkan perjalanan kariernya dari menjabat Letnan di Timur Timur, berpindah dari kota ke kota bahkan ke luar negeri hingga menjabat sebagai Panglima Kodam Jaya sejak Agustus 2020 lalu.
(*)