Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Duel Dengan Buaya Sepanjang 4 Meter, Nelayan di Bangka Selamat Setelah Lakukan Jurus Ini

Dadang (54) seorang nelayan di Kepulauan Bangka lolos dari terkaman buaya setelah menusuk mata predator dengan tangannya. Namun ia juga mendapat luka

Editor: CandraDani
Posbelitung.co/BryanBimantoro
Maryani (berdiri) serta kerabatnya saat menunggui Dadang yang tertidur di ruang perawatan, Senin (31/5/2021). 

Awalnya Dadang ingin menyiapkan perahu untuk mencari nafkah keesokan harinya bersama temannya.

Namun, saat dia tengah menurunkan perahunya tiba-tiba dia disambar buaya.

Sontak dia teriak meminta pertolongan kepada temannya.

Mendengar teriakan Dadang, temannya yang tengah menyiapkan perahu di sisi lainnya langsung membantu.

Baca juga: Hanya 60 Detik Wanita di Padang Ini Bawa Kabur Baju Kebaya Dari Toko, Aksinya Terekam CCTV

Baca juga: Siang Tadi Gempa Landa Sumbar, Kekuatannya Capai 4,8 SR, Getaran Dirasakan di Payakumbuh dan Pasaman

Buaya yang ditemukan di Perumahan Bukit Cengkeh Berbunga, di saluran air pemukiman warga, Minggu (4/4/2021).
Buaya yang ditemukan di Perumahan Bukit Cengkeh Berbunga, di saluran air pemukiman warga, Minggu (4/4/2021). (Istimewa)

Temannya memegang ekor buaya tersebut yang sudah membawa Dadang ke tengah sungai.

Sedangkan Dadang, menurut istrinya, sudah dalam kondisi memeluk buaya tersebut.

"Untuk mempertahankan diri, suami saya memukul-mukul buaya itu. Pertama kena

jari, kemudian badan, lalu terakhir kena mata buaya. Saat mencongkel matanya itulah, akhirnya dilepaskan dari buaya itu," kata Maryani.

Maryani menyebutkan ukuran panjang buaya tersebut hampir empat meter dengan besaran lebih dari pelukan orang dewasa.

Maryani mengatakan sepengetahuannya tidak pernah suaminya menceritakan pernah melihat buaya di sekitar area tersebut.

Karena itu, saat tahu suaminya digigit buaya Maryani merasa kaget dan sedih.

Dia mengharapkan kepada pemerintah agar bisa mengantisipasi kejadian-kejadian seperti ini.

Maryani tidak ingin ada Dadang kedua yang menjadi korban keganasan binatang ini.

"Kalau bisa ditangkap supaya tidak membahayakan para nelayan lainnya.

Karena di situlah tempat kami mencari makan dan penghidupan," harap Maryani.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved