Penyebab Ratusan Babi Hutan Mati Mendadak di Sumsel Akibat Terpapar Virus ASF, Menular ke Manusia?
Heboh ratusan babi hutan mati mendadak di Sumsel terkuak. Otoritas yang menguji sampel daging babi menyimpulkan akibat virus African Swine Fever (ASF)
TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebulan terakhir, warga di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) dihebohkan dengan banyaknya babi hutan mati.
Jumlah babi liar mati di beberapa desa diperkirakan sudah ratusan ekor.
Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Muratara sudah mengambil sampel daging babi mati itu untuk diuji laboratorium.
Salah satu sampel yang diambil pada daging babi mati di kebun warga di Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Nibung, Senin (24/5/2021) lalu.
Baca juga: Remaja 16 Tahun Loncat dari Lantai 12 Sebuah Mal, Saksi Dengar Suara Orang Jatuh
Baca juga: Cekcok di Rumah Susun Hingga Berujung Duel Maut, Seorang Pria Tewas Akibat Luka-lukanya
Sampel tersebut kemudian dibawa ke Balai Veteriner Lampung untuk diteliti.
Dari hasil uji laboratorium, menyatakan bahwa babi mati itu terkena serangan virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika.
"Iya hasil lab-nya sudah keluar, hasilnya positif ASF, flu demam babi Afrika," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Muratara, Suhardiman, Selasa (1/6/2021).
Dia mengatakan, langkah selanjutnya yang akan dilakukan dinasnya yaitu berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumsel.
Suhardiman mengungkapkan paparan virus ASF terhadap babi-babi hutan baru pertama kali ini terjadi di Kabupaten Muratara.
"Ini baru pertama kali terjadi di daerah kita, selanjutnya kita akan koordinasi dengan BKSDA Sumsel bagaimana tindaklanjutnya," kata Suhardiman.
Menurut dia, paparan virus ASF ini diketahuinya telah muncul di Sumsel sejak pertengahan tahun lalu.
Ketika itu, ratusan ekor babi ternak di Palembang mati mendadak.
Baca juga: Tempat Karaoke Dirazia Prokes, Pemandu Lagu Ke Petugas : Saya Sudah Vaksin lo Pak
Baca juga: The Power of Emak-emak, Netizen Kagum Aksi Seorang Wanita Junjung Barang Bawaan di Kepala
Kasus tersebut terus meluas mengarah pada babi hutan pada Februari 2021 hingga saat ini.
"Di beberapa daerah khususnya di Sumsel ini kabarnya juga sudah banyak babi liar mati," ujar Suhardiman.
Sementara itu warga di Kabupaten Muratara merasa ketakutan dengan adanya virus ASF karena dikhawatirkan menular ke manusia.
Lantas, apakah virus tersebut dapat menular ke manusia?
Dikutip dari Kompas.com, Direktur Kesehatan Hewan, drh Fadjar Sumping Tjatur Rasa menjelaskan bahwa virus ASF tidak dapat ditularkan ke manusia.
"Virus ASF tidak menular ke manusia, hanya babi. Semua babi bisa tertular," ujar Fadjar.
Menurutnya, babi yang tertular virus ASF memiliki gejala seperti hilangnya nafsu makan, demam, muntah, lemah dan jatuh.
Terkadang gejala lain yang timbul yakni adanya pendarahan dan kemudian mati.
Sementara itu, Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (PTVz), dr Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan hal yang sama terkait penularan virus ASF.
"Sampai sekarang belum ada kasus yang menyebut virus tersebut dapat menular ke manusia," ujar Siti. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Misteri Banyak Babi Mati di Muratara Akhirnya Terungkap, Positif Terpapar Virus ASF,