Virus Corona
AWAS! Virus Corona Delta Cepat Menyebar dan Mematikan, Ini Gejalanya
Virus Corona Delta menjadi varian Virus Corona dengan persebaran global yang menular secara signifikan. Termasuk di Indonesia
Penulis: Rinal Maradjo | Editor: Rinal Maradjo
TRIBUNPEKANBARU.COM - Virus Corona Delta menjadi varian Virus Corona dengan persebaran global yang menular secara signifikan.
Penjelasan itu disampaikan oleh kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO), Dr Soumya Swaminathan seperti dilansir Tribunpekanbaru.com dari Strait Times pada Minggu (20/6/2021).
"Peningkatan penularannya berkembang secara signifikan, semua bangsa mesti lebih berhati-hati", kata Dr Soumya Swaminathan
Dr Soumya Swaminathan juga menyebutkan, Virus Corona Delta adalah jenis yang juga menyebabkan lebih banyak kematian ketimbang varian lain Virus Corona.
Sejauh ini, sudah delapan puluh negara melaporkan kasus varian Virus Corona Delta, termasuk di antaranya Indonesia.
Baca juga: Ilmuwan di Laboratorium Wuhan China Bantah Telah Menciptakan Virus Corona Hybrida, Ini Katanya
Baca juga: Heboh, Video Penelitian di Laboratorium Wuhan China Bocor, Disinyalir Awal Petaka Virus Covid-19
Studi WHO menunjukkan bahwa Virus Corona Delta, pertama kali diidentifikasi di India.
Virus Corona Delta ini sekitar 60 persen lebih mudah menular daripada Virus Corona Alpha, varian yang pertama kali diidentifikasi di Inggris.
Dua varian Virus Corona terbaru itu menular lebih cepat massif ketimbang yang muncul dari kota Wuhan di China pada akhir 2019.
“Varian Delta sedang dalam perjalanan untuk menjadi varian dominan secara global karena transmisibilitasnya meningkat secara signifikan,” tambah Dr Swaminathan.
Di Indonesia sendiri, Virus Corona Delta telah ditemukan di sejumlah daerah.
Di antaranya di Jakarta, Kabupaten Kudus dan Kabupaten Bangkalan.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng Muhammad Faqih mengatakan,
Virus Corona Delta ini justru banyak menular kepada individu berusia muda.
"Mulanya menimbulkan gejala ringan, tapi perburukannya menjadi lebih cepat."
"Jadi sesak nafas, pegal-pegal, dan sebagainya lalu lebih cepat memburuk," ujar Daeng dalam diskusi virtual bertajuk "Covid-19 Meradang Setelah Libur Panjang" pada Sabtu (19/6/2021).
