Manusia Tarzan, Hidup 41 Tahun di Dalam Hutan, Sampai Tak Bernafsu Lihat Wanita

Ho Van Lang dibawa ayahnya hidup di dalam rimba sejak berusia 2 tahun. Kini ia berusia 49 tahun, tak pernah tahu beda wanita dan pria

Penulis: Rinal Maradjo | Editor: Rinal Maradjo
The Sun
Ho Van Lang (49) si manusia Tarzan saat ditemukan dan dibawa ke perkampungan warga 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Ho Van Lang (49) dan ayahnya Ho Van Thanh menghabiskan waktu selama 41 tahun di dalam hutan yang lebat di distrik Tay Tra di Provinsi Quang Ngai, Vietnam.

Anak dan bapak ini, melarikan diri ke dalam hutan, karena takut akan serangan Amerika Serikat yang berlangsung pada tahun 1970 silam.

Ho Van Thanh kabur ke dalam rimba raya, setelah istri dan satu anaknya tewas dalam sebuah serangan yang dilakukan oleh tentara Amerika Serikat.

Ho Van Thanh sendiri adalah seorang tentara yang tergabung dalam pasukan Komunis Vietnam.

Takut, serangan tentara Amerika akan merengut nyawanya dan anak laki-lakinya Ho Van Lang yang saat itu berusia 2 tahun.

Ia pun memutuskan menghilang ke dalam hutan membawa anaknya yang masih kecil pada tahun 1972.

Sejak saat itu lah mereka menjadi Manusia Tarzan menghabiskan hari-hari di dalam rimba yang lebat tanpa satu orang pun yang tahu.

Di dalam hutan, mereka membangun rumah di atas pohon, membuat pakaian dari kulit pohon dan berburu tikus serta kelalawar untuk dimakan.

Ho Van Lang (49) saat pertama kali ditemukan di dalam hutan di Vietnam
Ho Van Lang (49) saat pertama kali ditemukan di dalam hutan di Vietnam (the sun)

Selama 4 dekade, anak dan bapak itu tidak pernah memiliki kontak dengan manusia.

Dikutip Tribunpekanbaru.com dari The Sun pada Minggu (27/6/2021) disebutkan,

Mereka ditemukan oleh penduduk setempat pada tahun 2013,

kondisi Ho Van Than saat itu sudah sangat ringkih.

Sedangkan anaknya Ho Van Lang samasekali tidak mengerti apa-apa dan terlihat seperti anak-anak, meski usianya sudah dewasa.

Usai ditemukan, anak dan bapak ini dibawa ke desa terdekat.

Mereka diberi rumah tempat tinggal dan segala kebutuhan mereka dipasok oleh warga.

Pada 2015, Alvaro Cerezo, Direktur pelaksana Docastaway, sebuah biro perjalanan yang menawarkan liburan ke bagian dunia yang terpencil dan tak berpenghuni, bertemu dengan Ho Van Lang.

Alvaro Cerezo bertanya kepadanya tentang teknik bertahan hidup,

Sampai Alvaro Cerezo membawa Ho Van Lang ke hutan tempat ia sebelumnya bertahan hidup.

Di dalam hutan, Ho Van Lang dan ayahnya memakan apa saja.

Segala macam buah-buahan, sayuran, madu dan berbagai jenis daging termasuk monyet, tikus, ular, kadal, katak, kelelawar, burung, dan ikan.

“Bagi Lang, tidak ada bagian dari hewan yang boleh disia-siakan," sebut Cerezo.

“Ketika saya bersamanya di hutan, saya melihatnya makan kelelawar seolah-olah itu buah zaitun. Dia juga memakan kepala dan jeroan tikus," sebutnya.

Selain itu, Ho Van Lang juga tidak memiliki hasrat seksual, sebab ia tidak mengenal apalagi membedakan antara pria dan wanita.

"Saya dapat memastikan bahwa Lang tidak pernah memiliki hasrat seksual. Di kepalanya tidak ada fantasi apa pun," sebutnya.

Ho Van Lang (49), si manusia Tarzan saat pertama kali melihat televisi
Ho Van Lang (49), si manusia Tarzan saat pertama kali melihat televisi (The Sun)

Terkejut Lihat Lampu

Di dalam hutan, ayah dan anak itu selalu menyalakan api dan membuat peralatan, sendok garpu dan peralatan masak dari bahan-bahan yang mereka temukan di hutan.

Hidup berjalan baik bagi Lang sampai kesehatan ayahnya mulai memburuk.

"Karena kondisi ayahnya yang buruk, Lang menjalani beberapa tahun terakhir dengan penuh stres dan kecemasan, tetap terjaga sepanjang malam untuk berjaga-jaga jika ayahnya jatuh ke dalam ketiadaan," katanya.

Ketika pasangan itu akhirnya ditemukan, Lang dibawa ke sebuah desa, ia langsung terkaget-kaget.

"Pada malam hari, dia benar-benar kagum dengan cahaya yang berasal dari bola lampu. Lang memberi tahu kami bahwa bisa menikmati cahaya di malam hari adalah sesuatu yang paling luar biasa,” kata Cerezo.

Dan tepat setelah itu dia melihat televisi untuk pertama kalinya, sesuatu yang juga diceritakan ayahnya ketika masih muda.

Kini Lang sekarang menghabiskan waktunya di desa,

Tetapi ia samaseklai tidak mengerti tentang aturan sosial.

"Selera humornya seperti bayi, meniru gerakan wajah atau tertawa-tawa sendiri," sebutnya.

"Jika saya meminta Lang untuk memukul seseorang, dia akan melakukannya dengan keras. Dia tidak tahu perbedaan antara yang baik dan yang buruk.

"Lang hanyalah seorang anak kecil. Dia tidak tahu apa-apa. Kebanyakan orang tahu apa yang baik atau buruk dalam hidup, tetapi dia tidak." kata Cerezo.

( Tribunpekanbaru.com / Rinal Sagita )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved