Video Berita
Video: Sebut Tidak Ada Fungsi, Anggota Dewan Mardianto Minta Jembatan Timbang Dibubarkan di Riau
Mardianto Manan menganggap selama ini tidak ada fungsi pengawasan yang dilakukan jembatan timbang sebagai pengawas kendaraan ODOL
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: aidil wardi
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau Komisi IV, Mardianto Manan menganggap selama ini tidak ada fungsi pengawasan yang dilakukan jembatan timbang sebagai pengawas kendaraan Over Dimension Over Loading (ODOL).
Sehingga ia meminta agar jembatan tersebut dibubarkan saja.
"Kondisi jembatan timbang di Riau tidak mumpuni untuk menjalankan fungsinya. Tidak ada cranenya, tidak ada tempat penyimpanan, tidak ada orang untuk membongkar," ujar Mardianto Manan.
Melihat kondisi ini, ahli lingkungan ini menyebut jembatan timbang itu bohong-bohongan saja. Ada jembatan timbang tapi tidak mencegah ODOL.
"Omong kosong saja jembatan timbang bisa menghalau ODOL. Kalau begini caranya bubarkan saja jembatan timbang,"ujar Mardianto.
Legislator dapil Inhu Kuansing ini menceritakan tentang pengalamannya di jembatan timbang di Logas Kuansing, menurutnya tak efektif menahan laju ODOL yang merusak jalan Kuansing.
"Saya pernah lewat awalnya memantau 12 mobil berjajar di jembatan timbang itu, saya pulang sudah tidak ada. Saya yakin itu ODOL, tapi lewat saja. Anehnya tak ada bekas pembongkaran muatan dan sebagainya," ujarnya.
jika memang target 2023 ingin Zero ODOL oleh Pemerintah, maka menurut Mardianto pemerintah harus berbenah. Mulai dari ketaatan aparat di lapangan hingga prasarana dilengkapi.
"Solusinya lengkapi prasarana jembatan timbang, sediakan alat potong jika dia over dimension, sediakan gudang dan crane jika dia over dimension," jelasnya.
Ia mengaku kecewa dengan penegakan hukum atas ODOL. Bahkan tak jarang jalan yang berada di dekat jembatan timbang justru rusak karena kerap menjadi tempat pemberhentian truk ODOL
"Mobilnya parkir di jalan, keneknya yang ditimbang. Retribusi masuk ke negara. Uangnya ga masuk ke kita, tapi jalan rusaknya jadi urusan kita," pungkas Legislator PAN tersebut.
Sehingga Mardianto pesimis 2023 bebas ODOL. Karena saat ini, seakan-akan pemerintah, aparatur terkait tak bisa menghambat itu. (tribunpekanbaru.com / nasuha Nasution)