Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Gubri Syamsuar Mulai Ketar-Ketir Tak Ingin di Riau Obat dan Tabung Oksigen Langka Seperti Pulau Jawa

Melihat kondisi di Pulau Jawa lonjakan harga obat dan tabung oksigen langka, Gubri Syamsuar mulai ketar-Ketir tak ingin di Riau mengalami hal serupa.

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
Melihat kondisi di Pulau Jawa lonjakan harga obat dan tabung oksigen langka, Gubri Syamsuar mulai ketar-Ketir tak ingin di Riau mengalami hal serupa. FOTO ILUSTRASI - Sejumlah tabung oksigen dijual di tempat penjualan obat Apotik Nasional, Jalan A Yani Pekanbaru, Jumat (13/9/2019). (TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Melihat kondisi di Pulau Jawa lonjakan harga obat dan tabung oksigen langka, Gubri Syamsuar mulai ketar-Ketir tak ingin di Riau mengalami hal serupa.

Apalagi saat ini angka penularan Covid-19 di Riau masih tinggi.

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Senin (5/7/2021) mengungkapkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Forkopimda Riau agar tidak terjadi lonjakan harga obat untuk pasien Covid-19 dan kelangkaan oksigen di Riau.

"Kami sudah koordinasi dengan Pak Kapolda untuk antisipasi lonjakan obat dan kelangkaan oksigen, ini kan sudah terjadi di Pulau Jawa, kita berharap itu tidak terjadi di Riau," katanya.

Gubri Syamsuar meminta kepada bupati dan walikota akan menginstruksikan kepada kepala dinas kesehatan di masing-masing wilayah yang dipimpinnya untuk memastikan ketersediaan stok obat-obatan dan oksigen aman.

"Cek ketersediaan obat dan oksigen di masing-masing daerah, agar kejadian di Jawa tidak terjadi disini (Riau)," katanya.

Saat disinggung daerah mana saja di Riau yang saat ini kekurangan stok obat-obatan, Gubri Syamsuar mengungkapkan ada dua kabupaten kota. Yakni Kota Dumai dan Kampar.

"Iya, ada dua daerah, yang memesan obat ke distributor sampai sampai sekarang belum ada jawaban, ujarnya.

Terkait persoalan ini, Gubri Syamsuar akan melaporkan ke pemerintah pusat agar persoalan ini bisa dicarikan jalan keluarnya. Sehingga pasokan obat di dua daerah ini bisa normal kembali.

"Pasokan obat-obatan kita kan dipasok dari Jawa, tentu ini nanti akan kita lapor keatas (pemerintah pusat), mudah-mudahan nanti ada solusi," katanya.

Selain antisipasi kelangkaan obat-obatan dan oksigen, Gubri Syamsuar juga menekankan pentingnya penegakan protokol kesehatan di tengah masyarakat. Sebab untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 tidak akan maksimal jika hanya dilakukan di hilirnya saja.

"Kedua kita jangan bekerja di hilir, tapi di hulu, jadi di hulu masyarakatnya sudah patuh terhadap protokol kesehatan, itu tidak boleh kita abaikan, kita bisa menekan peningkatan kasus Covid-19 yang tidak kita harapkan," katanya.

Agar penerapan protokol kesehatan bisa berjalan maksimal di lapangan, Gubri Syamsuar meminta kepada TNI dan Polri serta Satpol PP agar memaksimalkan penegakan sanksi terhadap warga yang melanggar protokol kesehatan.

"Yustisi terhadap pelanggar protokol kesehatan juga harus ditingkatkan, agar masyarakat tidak pengurangan disiplin," katanya. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono).

Berita Riau lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved