Mata Presiden Haiti Dicungkil Pembunuh Bayaran Saat Ia Masih Hidup, Haiti Mencekam
Para pembunuh menyamar sebagai pasukan operasi DEA ala unit tentara Penegakan Narkoba asal AS ketika mereka menyerbu masuk ke rumah pribadi presiden.
Sementara Vincent tinggal di daerah Miami.
Kepala Polisi Nasional Haiti, Léon Charles mengklaim tiga pelaku pembunuh presiden terbunuh dalam baku tembak operasi penangkapan.
Sementara 8 lainnya masih dalam pelarian.
"Orang asing datang ke negara kita untuk membunuh presiden," kata Charles.
''Ada ... 26 orang Kolombia, diidentifikasi dengan paspor mereka ... dan dua orang Amerika Haiti juga.'
"Kami akan membawa mereka ke pengadilan," katanya ketika 17 tersangka duduk diborgol di lantai selama konferensi pers pada Kamis malam, di mana berbagai senjata dan paspor Kolombia disusun di atas meja.
Belum jelas motif pembunuhan yang menewaskan Presiden Haiti tersebut.
Charles mengatakan polisi telah 'bertarung' dengan pasukan komando sepanjang Rabu, dengan beberapa perwiranya disandera pada satu titik sebelum dibebaskan.
Pelaku dihakimi massa
Massa yang geram karena presidennya dibunuh sempat menghakimi dua pelaku yang ketahuan sembunyi di semak-semak Port-au-Prince dekat tempat tinggal presiden.
Beruntung Polisi cepat bertindak dan menyelamatkan dua pelaku saat dan langsung melaju ke kantor Polisi Petion Ville di Port-au-Prince.
Kendati demikian massa masih mengejar mobil petugas dengan murka.
'Mereka membunuh presiden! Berikan mereka kepada kami. Kami akan membakarnya!' orang banyak meneriakkan.
Mereka kemudian membakar beberapa mobil yang ditinggalkan penuh dengan lubang peluru yang mereka yakini milik para tersangka.
Mobil-mobil itu tidak memiliki plat nomor dan di dalam salah satunya ada kotak kosong berisi peluru dan air.
PM Joseph mendesak warga untuk tidak menghukum mati tersangka pembunuh Moise tetapi menyerahkan mereka ke polisi agar otak intelektualnya terungkap.(Tribunpekanbaru.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/rakyat-haiti-mengepung-mobil-polisi-dengan-pelaku-pembunuh-presiden-di-dalamnya.jpg)