Presiden Ditembak Mati, Warga Haiti Pertanyakan Keberadaan Polisi yang Bertugas Melindungi
Warga pertanyakan keberadaan polisi yang bertugas melindungi presiden di rumah dinasnya. Kok bisa Presiden Haiti ditembak mati di kediamannya
Departemen Luar Negeri AS mengatakan tidak dapat mengkonfirmasi bahwa ada warga negara AS yang ditangkap.
Duta Besar Haiti untuk Washington, Bocchit Edmond, mengatakan para pembunuh adalah tentara bayaran "profesional" yang menyamar sebagai agen Administrasi Penegakan Narkoba AS.
Menurut juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price, Haiti telah meminta bantuan AS dalam penyelidikannya.
"Kami mengetahui permintaan Polisi Nasional Haiti untuk bantuan investigasi dan Amerika Serikat meresponsnya," kata Price kepada wartawan.
Menteri Pertahanan Kolombia Diego Molano mengatakan setidaknya 6 anggota regu pembunuh diduga adalah mantan tentara Kolombia. Dia sementara telah memerintahkan militer dan polisi Kolombia untuk membantu investigasi.
Pada Rabu (7/7/2021), Haiti, negara termiskin di Amerika mengalami kekacauan politik setelah presiden Jovenel Moise ditembak mati dan istrinya terluka di rumahnya. Sementara, ada dua orang yang mengaku bertanggung jawab sebagai perdana menteri.
Saat pembunuhan presiden masih menjadi teka-teki, kenapa petugas keamanannya gagal melindunginya? Di ibu kota Port-au-Prince, sejumlah toko, bank, dan pom bensin ditutup, Bandara utama Haiti juga ditutup, tetapi akan dibuka kembali pada Jumat (9/7/2021).
Baca juga: Evakuasi Jenazah 4 Orang Pekerja dan Seorang Kepala Suku Korban Penembakan di Papua Terkendala
Sementara, perbatasannya dengan negara tetangga Republik Dominika, di pulau Hispaniola, ditutup.
Di mana keamanan presiden?
Haiti mengadakan hari berkabung selama 2 pekan atas kematian Presiden Jovenel Moise.
"Jovenel Moise tidak terlalu populer, tetapi dia adalah presiden. Dia tidak dapat dibunuh, seperti warga negara biasa," ujar seorang pria di Port-au-Prince, yang hanya menyebutkan namanya adalah Paul.
Seorang wanita berusia 28 tahun bernama Julia mengatakan dia ragu terhadap klaim bahwa tentara bayaran asing membunuh presiden.
"Di mana polisi yang dilengkapi dengan baik yang mengawasi presiden siang dan malam? Mengapa mereka tidak bereaksi?" tanyanya heran.
Jaksa memiliki pertanyaan yang sama.
"Saya telah memberi (polisi) kekuatan untuk mewawancarai semua agen keamanan yang dekat dengan Presiden Jovenel Moise," kata komisaris pemerintah Port-au-Prince Bed-Ford Claude pada Kamis (8/7/2021).
"Jika Anda bertanggung jawab atas keamanan presiden, di mana Anda? Apa yang Anda lakukan untuk menghindari nasib presiden ini?" kata Claude.
Demikian informasi terkait tewasnya Presiden Haiti. (*)
Sumber Kompas.com