Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pembunuhan Menggemparkan, Kepala Keamanan Rumah Kediaman Presiden Haiti Ditangkap

Dimitri Herard dinilai bertanggungjawab atas insiden berdarah yang terjadi. Namun polisi masih terus melakukan penyelidikan

Editor: Budi Rahmat
tcooklaw.com
Ilustrasi 

Herard berharap untuk mendapatkan "kesempatan penyelidikan yang adil", karena lembaga internasional termasuk Interpol dan FBI terlibat.

Baca juga: Presiden Haiti Dibunuh, Belum Sempat Berkata Apapun, Jovenel Moise Sudah Diberondong Tembakan

Martin mengatakan bahwa polisi awalnya menempatkan Herard dalam "isolasi" untuk periode sangat singkat, untuk alasan keamanan setalah pembunuhan presiden Haiti terjadi.

Pada Rabu (7/7/2021), pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise terjadi di kediaman pribadinya oleh regu pembunuh.

Pihak berwenang mengatakan aksi pembunuhan itu melibatkan sedikitnya 266 orang Kolombia, beberapa mantan anggota militer Kolombia yang disewa melalui sebuah pperusahaan keamanan yang berbasis di Florida.

Herard, kepala keamanan di kediaman presiden Haiti, melakukan perjalanan ke Ekuador melalui Bogota, ibu kota Kolombia, pada akhir Mei, menurut Polisi Nasional Kolombia.

Sehingga, polisi sedang menyelidiki apakah Herard, ketika berada di Kolombia, bertemu dengan salah satu warga negara Kolombia yang diduga terlibat dalam pembunuhan presiden Haiti itu.

Namun beberapa orang, termasuk kerabat tersangka warga Kolombia, mengatakan kepada CNN bahwa tuduhan terhadap orang-orang itu tidak sesuai.

Baca juga: Mata Presiden Haiti Dicungkil Pembunuh Bayaran Saat Ia Masih Hidup, Haiti Mencekam

Matias Gutierrez, seorang pensiunan tentara pasukan khusus di Kolombia mengatakan kepada CNN pada Selasa (13/7/2021) bahwa 26 tersangka warga Kolombia sebenarnya disewa untuk memberikan keamanan kepada presiden Moise, dan bahwa dia sendiri telah diminta untuk pekerjaan itu oleh perusahaan Florida.

"Mereka hanya menyebut sebuah perusahaan yang berbasis di AS, dan bekerja sebagai keamanan swasta di Haiti. Keamanan untuk Presiden Haiti, yang diyakini berada di bawah ancaman pembunuhan," kata Gutierrez.

"Itu semua plot," tambahnya.

"Bagaimana Anda bisa melakukan pembunuhan semacam ini dan tidak ada satu pun yang mati kecuali presiden sendiri? Jika rekan-rekan saya yang melakukan pekerjaan itu, mereka harus memasuki kediaman dan membunuh para penjaga sebelum membunuh presiden. Anda akan melihat adegan pertempuran," terangnya.

CNN telah berulang kali mencoba menghubungi perusahaan Florida yang dimaksud, CTU Security, sejak Sabtu (10/7/2021).

Polisi Kolombia mengatakan mereka bekerja sama dengan Interpol untuk memberikan informasi tentang pemiliknya, seorang pria Venezuela.

Baca juga: Presiden Ditembak Mati, Warga Haiti Pertanyakan Keberadaan Polisi yang Bertugas Melindungi

Tiga warga AS juga diduga terkait dengan serangan itu. James Solages dan Joseph Vincent, keduanya warga AS yang dinaturalisasi yang berasal dari Haiti, dan telah ditahan pekan lalu.

Sementara pada Minggu (11/7/2021), polisi menahan Christian Emmanuel Sanon, yang juga diyakini sebagai warga negara AS yang dinaturalisasi, yang dituduh mengatur pekerjaan multinasional yang kompleks untuk mewujudkan ambisi politiknya sendiri.

( Tribunpekanbaru.com )

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved