Sesumbar Kebal, Pamer Aksi Menciumnya, Pawang Ular Tewas Digigit Kobra Di Depan Warga Ramai

Awalnya Bernardo menangkap Kobra mendapat sorak-sorai dari tetangga yang mengagumi aksinya. Namun saat ia menciumnya mendadak ular itu menggigitnya.

Editor: CandraDani
viralpress
Si Manusia Ular Bernardo Alvarez beratraksi memasukkan ular kobra ke mulut. Tak Lama ia merintih kesakitan karena ular Kobra tersebut mematok lidahnya. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Lagi-lagi nyawa manusia melayang akibat kesombongan atau kebodohan pawang yang mengaku kebal bisa ular kobra.

Sebelumnya Norjani, seorang pawang ular di Desa Pak Utan, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, tewas digigit ular king kobra saat sedang beratraksi, Sabtu (25/1/2020).

Saat meliuk-liukkan ular yang melilit tubuhnya, Norjani dua kali digigit king kobra hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

Kejadian terbaru terjadi di Kota Mangaldan, Provinsi Pangasinan, Filipina.

Bernardo Alvarez (62 tahun), yang dijuluki warga setempat “Manusia Ular” karena mengaku kebal terhadap bisa ular, meninggal setelah seekor ular kobra menggigit lidahnya, pada 9 Juli 2021.

Awalnya Bernardo menangkap Kobra Filipina Utara yang mematikan di kota Mangaldan, provinsi Pangasinan  beberapa saat sebelum kematiannya.

Pawang ular itu mendapat sorak-sorai dari tetangga saat ia menangkap reptil licin tersebut di depan kerumunan yang mengagumi aksinya.

Tapi, saat dia memamerkan ular itu kepada penonton, Bernardo memegang ular kobra itu terlalu dekat ke wajahnya ketika dia berpura-pura mencium mulut ular kobra itu.

Jenis kobra, yang dikenal luas sebagai salah satu ular paling berbisa di dunia, itu langsung menerjang mulutnya dan menggigit lidahnya.

Sang pawang ular yang terkejut, berteriak kesakitan sebelum ambruk ke tanah.

Dia tewas tak lama kemudian.

Bernardo Alvarez si Manusia Ular dari Filipina bersama ular ular kobranya.
Bernardo Alvarez si Manusia Ular dari Filipina bersama ular ular kobranya. (viralpress)

"Racun ular dapat menyebabkan kelumpuhan yang juga terjadi pada si ‘manusia ular’,” terang Petugas Kesehatan Provinsi setempat, Dr Anna de Guzman.

Lebih lanjut kata dia, kelumpuhan itu bisa menghentikan pernapasan korban, mempengaruhi aliran oksigen dalam tubuh, dan akhirnya menghentikan detak jantung.

Petugas medis bergegas melakukan upaya penyelamatan kembali pada Bernardo, tetapi dia tidak lagi responsif.

Tubuhnya sudah kaku karena efek racun. Mereka memastikan bahwa racun dari gigitan ular, secara langsung menyerang sistem pernapasan korban, bisa sangat mematikan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved