Siswa-siswi Dilarang Sekolah Jika Seluruh Keluarga Mereka Belum Divaksin, Netizen China Geram

Pengumuman tersebut mendapat reaksi keras di media sosial. Netizen negri Panda tersebut menyebutnya "tidak adil".

GETTY IMAGES via BBC
Palajar di China dilarang masuk sekolah jika keluarganya belum vaksin 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Siswa tidak akan diizinkan kembali ke sekolah pada bulan September 2021 kecuali seluruh keluarga mereka divaksinasi sepenuhnya, kata beberapa pemerintah daerah di China.

Beberapa kota juga mengatakan orang perlu divaksinasi untuk memasuki tempat-tempat umum seperti rumah sakit dan supermarket.

China bergabung dengan negara lain termasuk Prancis dan Yunani, yang telah mewajibkan vaksinasi di beberapa sektor.

Dilansir dari BBC, China telah menetapkan target vaksinasi nasional untuk menginokulasi 64% populasinya pada akhir tahun.

"Mereka yang belum disuntik harus bergegas dan ditusuk untuk menghindari mempengaruhi kembalinya anak Anda ke sekolah," kata pengumuman yang diposting di provinsi Guangxi awal pekan ini.

Pemerintah daerah di provinsi lain, termasuk Jiangxi dan Henan, mengeluarkan arahan serupa untuk mengatakan bahwa hanya siswa yang keluarganya divaksinasi yang diizinkan menghadiri semester musim gugur yang baru.

Tetapi aturannya berbeda secara signifikan dari satu daerah ke daerah lain.

Di provinsi Pingxiang, Hebei utara, siswa berusia antara 12 dan 17 tahun tidak akan diizinkan kembali ke sekolah kecuali mereka telah divaksinasi sepenuhnya.

Tidak jelas apakah ini berlaku untuk siswa dari usia lain.

Sementara itu, Hancheng di provinsi Shaanxi mengatakan bahwa orang yang tidak divaksinasi tidak akan diizinkan mengunjungi hotel, restoran, dan tempat hiburan, antara lain.

Tenggat waktu berbeda di setiap kota, tetapi kebanyakan dari mereka telah menetapkan batas waktu akhir Juli bagi orang-orang untuk menerima vaksinasi mereka sebelum tindakan ketat diterapkan.

Pengumuman tersebut mendapat reaksi keras di media sosial. Netizen negri Panda tersebut menyebutnya "tidak adil".

"Awalnya, mereka mengatakan vaksinasi bersifat sukarela. Ternyata itu wajib," tulis seseorang di platform microblogging Weibo.

Otoritas kesehatan utama China mengatakan bahwa sementara orang harus didorong untuk ditusuk, keputusan akan diserahkan kepada mereka.

Namun, tingkat pemerintahan yang lebih rendah juga telah diberitahu untuk memprioritaskan memvaksinasi sebanyak mungkin orang.

China telah memberikan lebih dari 1,4 miliar dosis vaksin Covid-19 sejauh ini - meskipun komisi kesehatannya belum mengatakan berapa banyak orang yang telah divaksinasi sepenuhnya.(Tribunpekanbaru.com).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved