Saya Malu,Berharap Dapat 10 Kg Beras,BHL di Siak Datangi Kantor Lurah Bawa KTP,Ternyata Zonk,Kenapa?
BHL pertamanan di Siak terpaksa meninggalkan ruangan pembagian beras Bulog bantuan sosial PPKM dengan menahan rasa malu. Ia tak dapat bantuan,kenapa?
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Buruh Harian Lepas (BHL) pertamanan di Siak terpaksa meninggalkan ruangan pembagian beras Bulog bantuan sosial PPKM dengan menahan rasa malu.
Awalnya dia berharap bisa membawa pulang beras saat datang ke kantor lurah Kampung Rempak, Kecamatan Siak, Kabupaten Siak, Riau, Selasa (27/7/2021) .
Ternyata, petugas di kantor lurah itu tidak memberikan 10 Kg beras bantuan sosial PPKM kepadanya.
BHL itu bernama Nasir, tamatan sekolah dasar (SD).
Ia tinggal di RT 07 RW 01 kelurahan Kampung Rempak.
Nasir merasa berhak menerima beras bantuan itu, sehingga ia datang dengan KK dan KTP di tangan.
Sesampai di pintu masuk ruangan pembagian beras, ia ikut mengantre bersama calon penerima bantuan sosial lainnya.
Petugas meminta KTP calon penerima. Nasir mendapat giliran berdiri paling depan setelah mengantre beberapa menit.
KTP elektronik yang dipegangnya diberikan kepada petugas. Tidak lama kemudian namanya pun dipanggil untuk masuk ke dalam ruangan.
Sepanjang yang ia lihat, setiap orang yang dipanggil namanya keluar dengan senyuman sambil memanggul sekarung beras kemasan 10 Kg.
Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikeluarkan Bulog untuk masyarakat yang dianggap terdampak dengan kebijakan PPKM.
Nasir disuruh duduk di hadapan petugas di bagian dalam.
Petugas itu mencocokkan daftar nama dengan KTP Nasir. Setelah petugas mencari nama di daftar itu, tak ada nama Nasir tercatat.
Mereka tampak membolak-balik lembaran daftar nama calon penerima. Hasilnya zonk.
Petugas memanggil Ketua RT 07 untuk mengecek sendiri warganya tersebut.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/nasir-bhl-di-siak.jpg)