Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Saya Malu,Berharap Dapat 10 Kg Beras,BHL di Siak Datangi Kantor Lurah Bawa KTP,Ternyata Zonk,Kenapa?

BHL pertamanan di Siak terpaksa meninggalkan ruangan pembagian beras Bulog bantuan sosial PPKM dengan menahan rasa malu. Ia tak dapat bantuan,kenapa?

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU/MAYONAL PUTRA
Nasir, warga Kelurahan Kampung Rempak yang tidak mendapatkan beras bantuan Bulog saat PPKM di Siak karena namanya tak masuk dalam data. 

Nasir tidak mendapat pembelaan apa -apa dari ketua RT-nya tersebut.

“Sayakan sudah lama memberikan KK kepada RT, kok nama saya tidak ada,” ujar Nasir dengan nada kecewa.

Ketua RT 07 RW 01 kelurahan Kampung Rempak itu tidak dapat berkata apa -apa.

Petugas pendistribusian bantuan beras Bulog meminta maaf kepada Nasir.

“Maaf Bapak, jika tidak disuruh ketua RT datang, jangan datang,” kata petugas di kelurahan itu.

Nasir sudah mencoba membela diri, bahwa ia disuruh datang oleh Halimah, tokoh masyarakat di RT tempat tinggalnya.

Sebab, Nasir termasuk warga berpendapatan rendah yang tinggal di RT itu, sehingga dianggap berhak mendapatkan beras bantuan sosial itu.

Tidak mau berdebat dengan petugas akhirnya Nasir keluar dengan wajah memelas.

Ia sudah capek-capek datang ke kantor lurah untuk mendapatkan bantuan beras malah berakhir dengan perasaan malu.

“Saya malu, ternyata nama saya tidak ada di sana,” kata Nasir.

Kepada Tribunpekanbaru.com, Nasir mengatakan telah dua kali mengalami kejadian yang memalukan itu.

Padahal, ia sangat berharap bisa mendapat bantuan sosial dari pemerintah seperti rekan-rekannya yang lain yang sama -sama hidup di garis kemiskinan.

“Saya disuruh Halimah, orang yang membagikan kartu BLT untuk datang membawa KK dan KTP, sampai di sini RT saya itu tidak memasukkan nama saya. Padahal KK saya sudah lama saya berikan kepada RT,” kata dia.

Ia juga menyebut ketua RT-nya tidak beres dalam mendata warga. Ia teringat kejadian yang sama di tahun lalu.

Bantuan sembako dari pemerintah sudah tiba di rumahnya, namun ketua RT menyuhnya mengantarkan kembali ke kantor lurah.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved