Kita Disuruh Cepat Vaksin Tapi Vaksinnya Tak Ada, Bupati Meranti Ungkap Kekecewaan pada Pemprov Riau
Bupati Kepulauan Meranti, HM Adil mengungkapkan kekecewaan kepada Pemerintah Provinsi Riau. Terkait persoalan vaksin
Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, SELATPANJANG - Bupati Kepulauan Meranti, H Muhammad Adil SH mengaku kecewa berat kepada Pemerintah Provinsi Riau. Terkait persoalan vaksin.
Kekecewaaan itu karena sedikitnya jumlah atau kuota vaksin yang diberikan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti.
Hal itu dinyatakannya secara tegas usai menghadiri rapat paripurna DPRD Kepulauan Meranti, Senin (26/7/2021).
Menurutnya jumlah kuota vaksin yang diberikan sangat sedikit.
Padahal, masih banyak jumlah masyarakat Meranti yang belum divaksinasi.
"Kalau cerita vaksin ini marah aku sama provinsi ni. Dari dulu kita disuruh cepat-cepat untuk vaksin, tapi nggak datang-datang juga obatnya. Itu kadang ndak beres tu. Minta apa itu tak tahu saya tu," ungkapnya.
Padahal kata H Adil, dirinya berharap dalam satu hari bisa melakukan vaksinasi sebanyak 3.000 orang.
Sehingga pencapaian masyarakat yang sudah vaksin bisa semakin besar.
Hal tersebut mengingat pihaknya juga terus memperpanjang pengecekan vaksinasi bagi masyarakat yang akan bepergian ke luar daerah.
"Itung-itungan saya, kalau satu hari 3.000 orang, minimal kita kerjakan dalam 30 hari sudah 90.000 orang, dan kita sudah bisa mencapai kurang lebih 60 persen," ucapnya.
"Angka tersebut sudah lumayanlah, terutama untuk orang-orang yang beraktivitas ke luar daerah. Kalau sudah begini kan susah," tambahnya.
Menurutnya, Pemprov Riau sibuk rapat saja.
Sementara orang nomor satu di Kepulauan Meranti itu menginginkan agar jumlah vaksinasinya ditingkatkan, bukan rapat yang diperbanyak.
"Kalau kita lambat, orang tu (Pemprov Riau) nyalahkan kita. Makanya saya termasuk nggak mau rapat. Rapat-rapat apa ntah lah. Malas saya," ucapnya.
Namun begitu, pihaknya akan terus mengusahakan bagaimana ketersediaan vaksin di Meranti bisa tetap ada.
"Kita akan terus usahakan pokoknya ketersediaan vaksin bisa tetap ada," ucapnya.
Satgas Covid-19 Akui Riau Kekurangan Stok Vaksin
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Riau hingga saat ini masih menunggu kiriman vaksin dari pemerintah pusat.
Sebab hingga saat ini stok vaksin yang ada di kabupaten kota di Riau sudah menipis bahkan ada beberapa kota sudah kehabisan stok vaksin.
"Distribusi vaksin dari pusat ada kendala, tapi kita harus bersabar dan kita sudah surati pusat meminta tambahan vaksin," kata Jubir Penanganan Satgas Covid-19 Provinsi Riau dr Indra Yovi, Selasa (27/7/2021).
Yovi mengungkapkan, saat ini memang antusias masyarakat di Riau, khususnya di Kota Pekanbaru untuk mengikuti vaksinasi mulai meningkat.
Kondisi ini berbeda dengan kondisi saat awal program vaksinasi digalakkan, di mana saat itu banyak warga yang enggan divaksin.
"Kalau sekarang, Alhamdulillah antusias masyarakat untuk divaksin meningkat, cuma masalahnya vaksinnya susah didapatkan," ujarnya.
Sementara saat disinggung terkait stok vaksin yang ada di Riau, Yovi tidak menjelaskan secara rinci berapa jumlahnya yang tersisa. Sebab vaksin sudah didistribusikan ke kabupaten dan kota.
"Ada (stok vaksin), tapi untuk vaksin kedua, yang sudah vaksin pertama ini kita prioritaskan untuk vaksin yang kedua," sebutnya.
Yovi menegaskan, pelaksanaan vaksinasi di Riau harus digesa untuk menciptakan kekebalan komunal.
Sesuai target setidaknya harus ada 70 persen warga dari total populasi yang ada di Riau harus divaksin.
"Sesuai target sasaran vaksinasi yang sudah ditetapkan oleh Pemprov Riau itukan 70 persen dari total populasi, sekitar 4,5 sampai 5 juta orang yang harus divaksin di Riau," ujarnya.
Namun hingga saat ini realisasi pelaksanaa masih jauh dari target tersebut.
Berdasarkan data dari Dinas kesehatan Provinsi Riau, hingga Selasa (27/7/2021) capaian pelaksanaan vaksinasi di Riau baru 19,3 persen dari total target sasaran vaksin sebanyak 4.475.860 orang.
( Tribunpekanbaru.com / Teddy Tarigan / Syaiful Misgiono )