Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bongkar Hoaks selama Pandemi, Mahfud MD: Ada yang Bilang Corona Konspirasi Orang Kafir

Tak hanya itu, kata Mahfud, narasi yang kerap didengarnya adalah Covid-19 merupakan bagian konspirasi bisnis.

Tribun Pekanbaru/Instagram.com/@mohmahfudmd
Mahfud MD: Teror Itu karena Paham Jihadis, Paham Jihad yang Salah, Anak Muda Dilatih untuk Teror. Foto: Mahfud MD 

Dan kalau obat itu ada penyakit itu ada karena permainan dagang kan harus kita hadapi juga karena itu berbahaya secara medis," jelasnya.

Baca juga: Helo Epribadeh! Apa Arti Epribadeh (Epribadeh Artinya) Dalam Bahasa Gaul, Cek Apa Itu Epribadeh

Baca juga: Video Mobil Patroli Bergoyang, Adegan Ranjang Dua Oknum Polisi Di Jam Kerja Viral

Baca juga: Dicap Artis Low Attitude, Muncul Petisi Blacklist Ayu Ting Ting dari TV, Ditandatangani 1.583 orang

"Bahkan juga ada orang datang ke rumah sakit, (pelaku bilang) bohong tuh mana saya mau ketemu sama yang kena virus memberi tahu saya nantang saya mau hirup ini ya. Ternyata akhirnya jadi korban juga," sambungnya.

Di sisi lain, Mahfud juga mempersoalkan banyaknya hoaks terkait vaksinasi nasional yang dilakukan pemerintah.

"Hoaks ada orang yang kalau divaksin orang akan meninggal di dalam waktu dua tahun. Orang meneliti vaksin itu lama sekali uji klinisnya 1,2,3 itu agar tidak membahayakan orang dalam waktu tertentu agar aman," tukasnya.

Bertemu Tuhan?

Hoaks lainnya.

Seorang warga berinisial M mengaku bertemu dengan Tuhan untuk memprovokasi gerakan anti vaksin Covid-19 di media sosial.

Ternyata setelah diselidiki, ternyata pelaku diam-diam telah vaksin duluan.

Mahfud menyampaikan video yang dibuat pelaku sempat viral di media sosial dan sampai ke telinganya.

"Kemarin itu ada orang dia membuat provokasi yang viral itu saya baru bertemu Tuhan tidak ada gunanya itu vaksin intinya tuh jangan mau divaksin. Untuk apa. Saya (pelaku) sudah bertanya kepada Tuhan tidak ada gunanya. Berarti seperti dia bertemu Tuhan begitu," kata Mahfud.

Mahfud menyebutkan pernyataan pelaku tidak disangka dipercaya oleh sejumlah masyarakat.

Pasalnya, gaya dan pembawaan bicara pelaku dinilai meyakinkan.

Mahfud pun langsung mendalami profil pelaku. Usut punya usut, ternyata pelaku justru diam-diam telah divaksin Covid-19 duluan.

"Ternyata sudah sejak awal, dia vaksin dulu. Kemudian memprovokasi orang agar tidak vaksin. Ada tanda sertifikasinya," ungkapnya.

Lebih lanjut, Mahfud menduga pelaku sengaja memprovokasi masyarakat agar tidak vaksin agar mendapatkan vaksin duluan.

Namun, Mahfud tidak menjelaskan rincian identitas pelaku.

"Orang-orang seperti itu masih banyak. Memprovokasi agar orang tidak taat kepada pemerintah agar tidak divaksin. Tetapi dia diam-diam mencari jalur untuk vaksin duluan itu ada," pungkasnya.

SUMBER

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved