Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sosok Prof Hardi Darmawan, Dokter Pribadi Keluarga Akidi Tio Jadi Perantara Donasi Hoaks R 2 Triliun

Siapa Prof Hardi Darmawan, dokter pribadi keluarga Akidi Tio yang kini jadi pembicaraan menyusul kabar uang sumbangan hoaks Rp 2 Triliun.

Editor: Ilham Yafiz
DOKUMENTASI TRIBUN SUMSEL / SHINTA DWI ANGGRAINI
Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri dan dokter keluarga alm. Akidi Tio di Palembang, Prof dr Hardi Darmawandi Senin (26/7/2021) 

Kombes Pol Ratno Kuncoro kembali menimpali pertanyaan, apakah Prof Hardi Darmawan setuju bila Heriyanti harus meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kebohongan yang sudah dilakukannya.

"Ya kalau tidak ada, harus minta maaf ke masyarakat Indonesia," ujarnya.

Setelah menyampaikan hal tersebut, Prof Hardi Darmawan selanjutnya dibawa ke ruang Dir Krimum Polda Sumsel untuk bertemu langsung dengan Heriyanti.

Sosok Prof Hardi Darmawan

Sosok dokter Prof Hardi Darmawan cukup populer di Sumatera Selatan.

Pengabdiannya di dunia medis, dan pendidikan di Sumatera Selatan sudah dikenal cukup lama.

Karena hal ini lah yang membuat keluarga pengusaha Akidi Tio mengamanatkan donasi Rp 2 triliun untuk disampaikan pada masyarakat Sumatera Selatan.

Di akun YouTube Helmy Yahnya, Prof Hardi menceritakan bagaiamana ia dipaksa menerima uang Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio sebagai amanat dari almarhum.

"Saya itu memang sudah kenal dengan keluarga ini, 36 tahun menjadi dokter keluarga mereka," sambung Prof Hardi.

Lalu, tiga hari sebelum tanggal 26 Juli lalu, Prof Hardi dihubungi oleh anak perempuan Prof Akidi Tio, Heriyati. Saat itu, Prof Hardi menyangka dihubungi karena ada anggota keluarga yang sakit.

"Saya ditelpon oleh anak perempuannya tersebut. Dua atau tiga hari sebelum tanggal 26 Juli itu, saya pikir mau janji berobat karena ada yang sakit. Karena biasanya seperti itu," ucap Prof Hardi.

Saat dihubungi oleh anak perempuan Akidi Tio tersebut, Prof Hardi diberitahu jika keluarga ingin berdonasi untuk penanganan COVID 19.

Saat itu, Heriyati mengungkapkan jika keluarga sangat bersedih akan kondisi pandemi COVID 19 ini. Banyak teman mereka yang susah mencari rumah sakit, ada juga akhirnya teman tersebut meninggal dan ada juga teman yang terpapar COVID 19,

"Dia hanya cerita ingin berdonasi," sambung Prof Hardi.

Lalu Prof Hardi mengiyakan keinginan keluarga tersebut.

Sumber: Surya
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved