Video Berita
VIDEO: Kondisi 4 Pengungsi Rohingnya Terdampar di Rupat Riau, Hendak Diseludupkan ke Malaysia
Empat warga Nyanmar yang merupakan pengungsi Rohingnya yang sempat terdampar di Pulau Rupat saat ini ditempatkan di Balai Latihan Kerja (BLK) Bengkali
Penulis: Muhammad Natsir | Editor: David Tobing
TRIBUNPEKANBARU.COM, BENGKALIS - Empat warga Nyanmar yang merupakan pengungsi Rohingnya yang sempat terdampar di Pulau Rupat saat ini ditempatkan di Balai Latihan Kerja (BLK) Bengkalis.
Kondisi kesehatan mereka dan kebutuhan harian selama di tempatkan di sana dipantau secara rutin oleh Kantor Imigrasi Kelas II TPI Bengkalis, Selasa (3/8) pagi.
Kasi Intelijen dan Penindakan Imigrasi Bengkalis Jhonny Tunggul memantau langsung kondisi mereka. Menurut dia pengecekan dilakukan secara rutin setiap hari.
Setidaknya pengecekan dilakukan tiga kali dalam sehari, pagi, siang dan malam hari. Pengecekan dilakukan memastikan keadaan mereka dalam keadaan sehat dan makannya teratur setiap hari.
Selain itu pihak Imigrasi juga memberikan penjagaan kepada mereka agar sementara mereka tidak terhubung dahulu dengan orang luar.
Karena di khawatirkan jika masih terhubung dengan pihak luar nantinya ada yang membawa mereka keluar lagi.
Untuk mengantisiapasi mereka terhubung dengan pihak luar alat komunikasi mereka sementara disita petugas, baru akan dikembalikan setelah dikembalikan ke kamp pengungsian asal mereka.
Selain itu petugas juga melakukan pemantau dan penjagaan di tempat sementara empat warga Rohingnya ini ditempatkan.
"Sejauh ini kondisi mereka baik, namun sebagian masih ada yang melamun. Mereka tujuannya memang ke Malaysia namun terhenti di jalan dan saat ini mereka pasrah saja," tambahnya.
Empat orang Rohingnya ini rencananya akan di kembalikan ke kamp pengungsian asal mereka di Medan. Saat ini petugas masih menunggu keputusan dari Dirjen Imigrasi untuk ke pulangan mereka kembali ke kamp pengungsian.
"Kita diberikan waktu sekitar tujuh hari pemkab untuk mereka menempati BLK ini. Mudah mudahan dalam waktu tujuh hari ini ada keputusan dari Dirjen Imigrasi untuk mengembalikan mereka," terangnya.
Sementara itu, terkait pelaku yang menyeludupkan mereka ini, saat ini masih dalam pencarian petugas. Pihaknya dibantu dengan petugas Kepolisian Bengkalis.
"Kita berkerjasama dengan Polres Bengkalis melalui Polres Bengkalis untuk melakukan pengungkapan ini," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya Empat orang perempuan warga negara asing (WNA) asal Myanmar Rohingya ditemukan di pantai Pasir Putih Desa Putri Sembilan Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Kamis (29/6) lalu sekitar pukul 16.30 WIB.
Empat orang ini pertama kali ditemukan oleh warga dan dilaporkan kepada petugas Kepolisian Polair Polres Bengkalis pos Rupat Utara. Hal ini diungkap Kepala Kantor Imigrasi dan Kelas II TPI Bengkalis Dimasi Pramudito, Senin (2/8) siang.
Menurut Dimas keempat warga negara asing yang ditemukan ini merupakan pengungsi Rohingnya dari Kamp pengungsian yang berada di Medan. Mereka diduga akan diseludupkan melalui perairan Bengkalis menuju Malaysia.
Namun saat itu speedboat yang digunakan mengalami kerusakan dan terdampar di Rupat Utara. Saat diamankan petugas menemukan speedboat yang mengangkut warga negara asing, namun sudah tidak terdapat lagi tenkong pengangkutnya.
Petugas Kepolisian sudah melimpah para pengungsi ini kepada pihak Imigrasi Bengkalis Jumat kemarin. Kemudian dibawa ke Bengkalis ditempatkan di Balai Pelatihan Kerja Bengkalis untuk sementara.
Imigrasi Bengkalis juga sudah berkoordinasi dengan pihak Direktorat, rencananya keempat orang ini akan di pulangkan kembali ke Kamp pengungsiannya yang ada di Medan.
"Kita sudah berkoordinasi dengan UNHCR untuk mengembalikan mereka ke kamp pengungsian. Saat ini menunggu surat dari UNHCR untuk pemulangannya," tambah Dinas.
Pihak Imigrasi Bengkalis juga sudah mengambil berita acara pemeriksaan ke empat orang warga Rohingnya serta melakukan swab antigen. Hasil pemeriksaan antigen keempatnya negatif Covid 19.
Dari keterangan mereka rencananya akan di bawah oleh penyeludup ke Malaysia untuk bertemu keluarganya yang sudah berada di sana.
"Pengakuannya mereka akan bertemu dengan suaminya di Malaysia. Para penyeludup ini yang membawanya sesuai permintaan orang dari Malaysia atau keluarga pengungsi ini, namun saat ditemukan petugas tidak menemukan pelaku penyeludupan ini," terang Dimas.
Informasi dirangkum tribun adapun identitas diantaranya Sobika Begum, Ayesha Bibi, Hajera Bibi dan Norbahar.
Dari empat orang ini 3 orang dari mereka memiliki Kartu Pengungsi UNHCR. Sedangkan satu orang mengaku telah kehilangan kartunya saat berada di India.(tribunpekanbaru.com/Muhammad Natsir)