Bibirnya Sumbing, Wanita Ini Dibuang Orangtuanya, Kini Cantik Kaya Raya, Balas Ortu Pakai Cara Ini
Seorang wanita mengalami bibir sumbing sejak lahir, lalu dibuang orangtuanya, kini cantik jelita dan kaya raya, begini caranya membalas orangtuanya
TRIBUNPEKANBARU.COM - Mempunya kelainan fisik, tak ada satu pun orang menginginkannya.
Karena itu sudah takdir, dan mau tak mau harus dijalani dengan penuh kesabaran.
Kesabaran wanita ini menghadapi ujian karena bibirnya yang sumbing, kini membuahkan kenikmatan.
Ia yang dulu dibuang orangtuanya karena bibirnya sumbing, kini merasakan kebahagiaan.
Ia melakukan pembalasan terhadap orangtuanya dengan cara tak terduga. Begini ceritanya.
Kisah sedih wanita yang dibuang orangtua kandungnya di pinggir jalan gegara bibir sumbing.
Baca juga: Ingat Gloria? Latihan Paskibraka Berbulan-bulan, Tiba-tiba Kewarganegaraannya Diprotes, Ini Kabarnya
Baca juga: Kisah Petani Jeruk yang Menolak jadi Kaya Mendadak, Hadiah Berlimpah Ditolak karena Alasan Ini
Baca juga: Video Skandal Seleb TikTok Durasi 41 Detik Tersebar di Zoom Meeting, Jadi Video Viral 41 Detik Zoom
Kini si wanita cantik jelita dan Kaya Raya setelah dipungut pasangan miskin ini.
Beginilah caranya membalas orangtua yang membuangnya dulu.
Anak adalah rezeki dan anugerah.
Bagaimanapun keadaannya.
Namun nampaknya hal itu tidak disyukuri pasangan Suami Istr Zhang asal Tiongkok.
Dia justeru membuang anak kandungnya sendiri, Li Lan.
Kisahnya berawal dari pasangan Suami Istri Zhang yang sudah mempunyai seorang anak laki-laki.
Namun mereka ingin menambah satu anak lagi agar menjadi sepasang.
Namun, tak disangka, anak keduanya perempuan lahir dalam keadaan cacat.
Zhang dan istrinya pun membayangkan dewasa nanti, anak perempuannya akan menjadi aib baginya.
Nantinya tidak ada yang mau menikahinya.
Li Lan justru mungkin akan berdampak buruk pada anak laki-lakinya nanti tidak mendapatkan isteri.
Lalu mereka pun membuang anak perempuannya yang berbibir sumbing itu di pinggir jalan.
Beruntung bayi malang itu ditemukan pasangan baik hati Li Jian dan istrinya, kemudian membawanya pulang.
Pasangan Li Jian dan istrinya sudah menikah tujuh atau delapan tahun lamanya, tapi mereka belum juga memiliki anak.
Pasangan ini pun sangat suka ketika melihat bayi mungil yang dipungutnya itu, meski sedikit cacat.
Sekarang ditambah dengan satu anak perempuan, dan mereka masih sanggup merawatnya kalau hanya sekadar untuk makan sehari-hari.
Namun, terkait bibir sumbingnya itu dibutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk operasinya.Tetangganya menyarankan lebih baik anak angkatnya itu diserahkan ke yayasan kesejahteraan sosial anak, tapi mereka menolaknya.
Dan sejak itu, suami-istri ini pun mulai hidup hemat, berencana membawa anak perempuannya ke rumah sakit di kota untuk operasi bibr sumbingnya.
Saat Li Lan berusia 5 atau 6 tahun, suami istri ini membawanya ke rumah sakit di kota, dan menurut dokter setempat, bibir sumbing putrinya harus dioperasi sekitar lima atau enam kali, dan secara bertahap baru bisa pulih.
Pasutri ini sangat gembira mendengar kabar baik ini, meski biaya operasinya mahal, tapi mereka telah melihat harapannya di depan mata.
Waktu bergulir dengan cepat, sekejab mata Li Lan pun sudah berusia 20 tahun, ia tumbuh dengan paras yang cantik, bibirnya juga nyaris sempurna setelah beberapa kali operasi.
Setelah lulus, Li Lan bekerja di sebuah perusahaan produk makanan, karena kemampuan kerjanya yang mengesankan, sehingga dengan cepat ia dipromosikan sebagai manajer.
Sebagai bentuk balas budi atas perawatan orangtuanya selama ini, Li Lan membangun sebuah rumah baru dua lantai, dan mobil untuk orangtua angkatnya.
Berkat karirnya yang cemerlang, Li Lan mendirikan sebuah pabrik pengolahan kedelai di desanya.
Ia pun sempat bertemu dengan kedua orangtua kandungnya.
Bukan mengusirnya, justru Li Lian melakukan hal ini.
Ia mengambil sebuah amplop besar kemudian diserahkan ke orangtua kandungnya.
Setelah itu, Li Lan dan orangtuanya angkatnya meninggalkan mereka.
Sementara itu, orangtua kandung Li Lan membuka amplop dari Li Lan, putri kandungnya, di dalam amplop terselip uang sebesar 50 juta rupiah dan secarik kertas berisi satu kalimat singkat:
"Terima kasih telah melahirkan saya ke dunia, dan jangan pernah bertemu lagi."

 
			
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											