Tak Seperti Presiden Afghanistan, Wali Kota Wanita Ini Pasrah di Rumah: Menunggu Dibunuh Taliban
Zarifa mengaku khawatir, Taliban akan membunuhnya, termasuk perempuan terkemuka lainnya di negara tersebut.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kondisi di Afghanistan terus menjadi sorotan dunia pasca Taliban menguasai negara itu.
Bahkan, warganya Afghanistan kini memilih meninggalkan negara dan mencari suaka.
Namun tidak dengan wanita ini.
Dia adalah Wali Kota wanita pertama Maidan Shar, Zarifa Ghafari.
Dia meruakan pemimpin sebuah kota 'konservatif' di Afghanistan ini.
Setelah Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan, Zarifa Ghafasi pasrah.
Meski demikian, Zarifa mengaku khawatir, Taliban akan membunuhnya, termasuk perempuan terkemuka lainnya di negara tersebut.
"Saya duduk di sini menunggu mereka (Taliban) datang, tidak ada yang membantu saya atau keluarga saya.
Saya hanya duduk bersama keluarga dan suami saya, dan mereka akan datang untuk orang-orang seperti saya dan membunuh saya," kata Ghafari.
Baca juga: Warga Pedalaman Indonesia Ini Transaksi Pakai Emas, Dua Ekor Ayam Dan 1 Kg Gula Seharga 2 Gr Emas
Baca juga: Tak Akan Kirim Pasukan AS jika Tentara Afghanistan Tak Ingin Berperang, Joe Biden: Percuma
Ghafari menjelaskan bahwa ia tidak bisa meninggalkan keluarganya dan tidak memiliki tempat untuk pergi, bahkan jika dirinya mencoba melarikan diri dari Taliban.
Perlu diketahui, dalam perkembangan situasi terbaru di negara itu, Taliban telah mengumumkan amnesti komprehensif bagi para pejabat di pemerintahan Presiden Ashraf Gani yang 'telah mengundurkan diri'.
Taliban mendesak agar para pejabat kembali melanjutkan tugas, termasuk pejabat perempuan, yang pernah dilarang bekerja di bawah rezim Taliban pra-2001 di negara itu.
Kelompok pemberontak tersebut mengatakan bahwa perempuan akan diizinkan untuk memiliki pekerjaan dan pendidikan di bawah rezim baru.
Baca juga: Sosok Mullah Omar, Si Cerdik yang Bertahun-tahun Diburu Amerika, Pendiri Taliban Itu Belum Ditemukan
Baca juga: Lagi Oknum Coreng Nama Sat Pol PP: Dua Anggota Baku Hantam Perkara Rebutan Nasi Kotak
Wali Kota Perempuan Pertama di Kota 'Konservatif'
Dikutip dari laman Sputnik News, Selasa (17/8/2021), 3 minggu yang lalu, Ghafari menyatakan keyakinannya bahwa terlepas dari pengepungan yang dilakukan Taliban, Afghanistan dapat memiliki masa depan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/zarifa-ghafari.jpg)