Putri Presiden Ashraf Ghani Hidup Bahagia Di New York Ketika Wanita Afghanistan Menderita
New York Post mendatangainya pada Selasa (17/8/2021), beberapa hari setelah ayahnya meninggalkan negaranya di bawah kendali Taliban.
Dalam unggahan Instagram-nya, pada Senin (16/8/2021), Mariam Ghani tidak secara spesifik menyebut penderitaan perempuan Afghanistan, yang sekali lagi melaporkan diputus dari sekolah dan pekerjaan, atau berpotensi dipaksa menikah dengan pejuang Taliban.
Namun, dia menyediakan sumber daya bagi orang-orang yang ingin membantu penduduk Afghanistan, termasuk dengan menulis surat kepada pejabat terpilih di AS.
Dia juga menjadi sukarelawan atau memberikan sumbangan kepada organisasi yang membantu pengungsi.
“Kepada semua orang yang telah menunjukkan perhatian dan mengulurkan tangan dalam solidaritas selama beberapa hari terakhir: terima kasih. Itu sangat berarti," tulisnya.
“Saya cukup lelah, tapi saya harap saya bisa membalas Anda semua secara individu dalam beberapa kesempatan.”
(*)
