Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kasus Covid-19 di Kuansing Mulai Turun, Satgas Riau Ingatkan Bahaya Badai Sitokin

Kasus covid-19 di Kuansing mulai mengalami penurunan. Inj bisa dikihat dari kasus baru setiap harinya.

Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: Ilham Yafiz
istimewa
Tim Yustisi di Kuansing menggelat patroli Protokol Kesehatan pada Sabtu malam (7/8/2021). 

Lalu bagaimana dengan di Riau?

Juru bicara Satgas Covid-19 Riau, dr Indra Yovi, Senin (23/8/2021) menegaskan, badai sitokin bukan hal yang baru.

Di Riau badai sitokin sudah lama ditemukan dan dialami oleh pasien Covid-19.

Bahkan tidak sedikit yang meninggal dunia akibat tidak bisa bertahan dengan badai sitokin ini.

"Pasien Covid-19 meninggal dunia di Riau banyak akibat badai sitokin, untuk itu masyarakat perlu waspada," kata dr Yovi.

Dijelaskan dr Yovi, memang tidak semua pasien Covid-19 yang mengalami badai sitokin meninggal dunia.

Karena kematian akibat badai sitokin tersebut bisa diantisipasi jika pasien langsung diberikan penangangan medis sebelum kondisinya memburuk.

"Ada juga yang pulih dari ICU setelah melewati badai sitokin, itu karena cepat mendapatkan pertolongan medis sebelum kondisinya memburuk," jelasnya.

" Jadi pasien Covid-19 yang isolasi di rumah jika sudah mulai merasa nafasnya sesak, saturasi di bawah 93, frekuensi nafas 22 kali per menit, jika sudah ada tanda-tanda seperti itu cepat ke rumah sakit," ujarnya.

Yovi mengingatkan pasien Covid-19 terutama yang menjalani isolasi mandiri di rumah untuk mewaspadai badai sitokin.

Meskipun badai sitokin telah lama ditemukan di Riau, namun belakangan ini badai ini baru menjadi perbincangan masyarakat.

Seperti diketahui, badai sitokin merupakan satu komplikasi yang bisa dialami oleh penderita Covid-19.

Kondisi ini perlu diwaspadai dan perlu ditangani secara intensif, bila dibiarkan tanpa penanganan, badai sitokin dapat menyebabkan kegagalan fungsi organ hingga menyebabkan kematian.

Sitokin merupakan salah satu protein yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh.

Dalam kondisi normal, sitokin membantu sistem imun berkoordinasi dengan baik dalam melawan bakteri atau virus penyebab infeksi.

Namun, jika diproduksi secara berlebihan, sitokin justru dapat menyebabkan kerusakan di dalam tubuh. Inilah yang disebut sebagai badai sitokin.

( Tribunpekanbaru.com / Palti Siahaan )

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved