24 Agustus Angka Covid-19 Turun 17 Ribu Orang, Prokes Mesti Tetap Dipatuhi
Jubir Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menuturkan saat ini Indonesia telah berhasil menurunkan angka covid
Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Firmauli Sihaloho
TRIBUNPEKANBARU.COM - Beberapa hari ini, laju penularan Covid-19 di Indonesia cenderung menurun.
Berdasarkan data yang dirilis Twitter @KawalCOVID19, pada hari sebelumnya, Selasa (24/8/2021), jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia yakni sebanyak 273.750 kasus.
Jumlah ini telah turun sebanyak 17 ribu kasus dari hari sebelumnya, yakni dari 290.764 kasus pada Senin (23/8/2021)
Meski begitu, protokol kesehatan mesti tetap dipatuhi.
Memakai masker double bila perlu, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas hingga menjauhi kerumunan mesti terus ditegakkan.
Hal tersebut agar angka Covid-19 tak lagi meningkat seperti yang terjadi pada Juli lalu.
Sementaram Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menuturkan saat ini Indonesia telah berhasil menurunkan laju penularan Covid-19.
"Kita telah berhasil menurunkan laju penularan menjadi 273.750 kasus aktif, turun sebanyak 17 ribu dari (lonjakan) sebelumnya."
"Kasus aktif nasional ini, telah (menunjukkan) penurunan sejak mencapai puncaknya pada bulan Juli yang lalu," kata Siti Nadia secara virtual saat siaran pers PPKM, Rabu (25/8/2021), di kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Selain menurunkan angka kasus aktif Covid-19, Indonesia juga telah berhasil meningkatkan angka kesembuhan.
Bahkan, per harinya dapat mencapai lebih dari 35 ribu orang.
"Angka kesembuhan kita juga telah meningkat lebih dari 35 ribu per hari," kata Siti Nadia.
Hal ini karena adanya dukungan dari berbagai pihak, terutama masyarakat yang telah berupaya menaati kebijakan pembatasan kegiatan, atas arahan pemerintah.
Yakni dengan menerapkan PPKM Darurat hingga PPKM per Level.
"(Ini karena) pemerintah berkerja sma adengan sejumlah pihak untuk menerrapkan PPKM Darurat yang dilanjutkan dengan PPKM Level 3 dan 4, sesuai dengan dinamisnya perkembangan situasi di lapangan," tambah Siti Nadia.
Dalam kesempatan itu, Siti Nadia juga menyampaikan telah terjadi penurunan kasus sebanyak 34 persen dibandingkan minggu sebelumnya.
Secara signifikan, penurunan kasus ini terjadi di wilayah Papua barat, Maluku, dan Jawa Tengah.
"Sesuai dengan evaluasi mingguan kami, terjadi penurunan (kasus) 34 persen dibandingkan minggu sebelumnya."
"Penurunan kasus secara signifikan ini terutama terjadi di Papua barat, Maluku, dan Jawa Tengah, dengan presentase penurunan kasus tertinggi dibandingkan dengan minggu sebelumnya," terang Siti Nadia.
Sementara itu, kata Siti, saat ini Indonesia mulai ada penurunan kasus kematian akibat Covid-19.
Bahkan saat ini, sudah tercatata sebanyak 16 persen dibandingkan minggu sebelumnya.
"Jumlah kematian turun 16 persen dibandingkan minggu sebelumnya," tambah Siti Nadia.
Hal ini tidak lepas dari testing dan penanganan yang cepat.
Siti menyebut, minggu lalu presentase testing di Indonesia sebanyak 2,54 per 1000 penduiduk per minggu.
"Minggu lalu, kita mencatat testing rate 2,54 per 1000 penduduk per minggu," kata Siti.
Siti menjelaskan, terdapat sejumlah wilayah yang belum mencapai standar testing rate minimal.
Di antaranya Provinsi Aceh, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, NTB, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.
Sementara itu, data positivity rate tertinggi di antaranya di daerah DKI Jakarta sebanyak 6,4 persen.
Juga di Papua Barat yakni sebesar 5,6 persen, dan Maluku Utara sebanyak 9,7 persen.
Siti berharap, provinsi-provinsi lain dapat segera menurunkan positivity rate-nya juga.
"Kita berharap provinsi-provinsi lain dapat segera mengikuti jejak provinsi tersebut, (yakni) untuk segera menurunkan positivity rate -nya secara merata di wilayah kabupaten dan kota," kata Siti.