Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Warga Afghanistan di Bintan Ini Ceritakan Kekejaman Taliban: Ayah Saya Meninggal di Tangan Mereka

Pencari suaka yang tergolong mahir berbahasa Indonesia ini, cemas dengan keluarganya yang berada di Afghanistan.

tribunbatam.id/Alfandi Simamora
Cerita Warga Afghanistan di Bintan: Ayah Saya Meninggal di Tangan Taliban. Foto tiga warga Afghanistan saat diwawancarai di Hotel Bhadra Resort Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Rabu (24/8/2021) 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pengungsi Afghanistan yang kini berada di luar negeri juga mencemaskan nasib keluarganya di sana.

Di Indonesiea, pencari suaka itu juga tergolong banyak.

Di Bintan, salah seorang pencari suaka ID Muhammad (27) menceritakan kondisi Dia saat ini.

Pencari suaka yang tergolong mahir berbahasa Indonesia ini, cemas dengan keluarganya yang berada di Afghanistan.

"Saya tak tahu lagi bagaimana kondisi mereka di sana. Soalnya sejak Taliban menguasai, kami tidak bisa berkomunikasi sama keluarga," ucap pria yang baru 2 tahun mengungsi di Hotel Bhadra Resort Kecamatan Gunung Kijang Bintan ini.

Kekawatiran ID Muhammad ini muncul karena ia sudah pernah kehilangan sosok ayah yang membesarkan dan mendidiknya selama ini.

"Saya khawatir hal yang sama terjadi seperti ayah saya dulu yang meninggal di tangan Taliban.

Soalnya dulu ayah saya seorang tentara yang mempertahankan Afghanistan," ucapnya sembari mengenang masa dulu.

Muhammad bercerita, ia meninggalkan Afghanistan dan keluarganya pada 20018 silam.

Baca juga: Bila Jokowi Prabowo Berduet, SBY & JK Disebut Bakal Bisa Maju di Pilpres 2024, tapi. . .

Baca juga: Tiiba-Tiba Celine Evangelista Bongkar ubungan Stefan William dengan Natasha Wilona

Ia keluar dari Afghanistan langsung ke India. Dari sana ia ke Malaysia terus lanjut ke Indonesia di Jakarta.

"Nah dari Jakarta ke Pontianak terus lanjut ke sini (Bintan) di tahun 2019 lalu sampai saat ini," terangnya.

Tidak banyak harapannya, selain mendoakan keluarganya bisa dalam keadaan aman di Afghanistan.

Selain itu, ia pun berharap ada kejelasan status dan kepastian mereka yang saat ini berstatus pencari suaka menuju negara ketiga.

"Soalnya kami sudah bertahun di sini. Bahkan teman-teman lain ada yang sampai belasan tahun," ucapnya.

Di tempat yang sama, kekawatiran juga dirasakan Abdul Halib (30) dan Asef Rahimi (24), yang sudah ada 4 sampai 8 tahun mengungsi di Hotel Bhadra Resort.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved