Penyanyi Folk Asal Afghanistan Fawad Andarabi Disebut Telah Tewas Dibunuh Taliban
Mantan Menteri Afghanistan mengabarkan di twitter pribadinya, penyanyi folk asal Afghanistan Fawad Andarabi telah tewas dibunuh oleh Taliban
TRIBUNPEKANBARU.COM - Mantan Menteri Afghanistan, Masoud Andarabi melalui unggahan di twitter pribadinya mengabarkan penyanyi folk asal Afghanistan, Fawad Andarabi telah tewas lantaran dibunuh oleh Taliban.
Taliban telah membunuh Fawad Andarabi di Provinsi Baghlan Timur Laut Afghanistan, kata mantan menteri dalam negeri negara itu, Masoud Andarabi.
Dilansir Tribunnews yang mengutip Sputnik News, Minggu (29/8/2021), menurut sumber gerilyawan, Taliban menendang penyanyi itu keluar Fawad Andarabi dari rumahnya di distrik Andarab dan membunuhnya.
"Taliban’s brutality continues in Andarab. Today they brutally killed folkloric singer, Fawad Andarabi who simply was brining joy to this valley and its people. As he sang here “our beautiful valley….land of our forefathers…” will not submit to Taliban’s brutality," tulis dalam unggahan twitter @andarabi.
Diketahui Taliban telah memiliki sejarah keras terhadap musik selama pertama kali mereka memerintah Afghanistan, dari tahun 1996 hingga 2001.
Awal pekan ini, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengindikasikan dalam sebuah wawancara dengan New York Times bahwa gerakan itu melarang pertunjukan musik di depan umum.
Dan sebagai penanganannya, Zabihullah Mujahid bersikeras bahwa Taliban akan memilih cara persuasif daripada tekanan.
Adik Ashraf Ghani Sumpah Setia pada Taliban
Adik mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, Hashmat Ghani Ahmadzai, disebut telah bersumpah setia kepada Taliban.
Diketahui Hashmat Ghani, merupakan ketua Dewan Besar Kuchi (nomaden) di Afghanistan.
Selama delapan tahun, di masa kepemimpinan sang kakak dirinya tidak memiliki posisi resmi.
Dikutip dari The Statesman, dalam klip video tampak bahwa Hashmat Ghani berjanji setia kepada Khalil ur Rahman, seorang anggota kunci Taliban.
Ghani juga dilaporkan berjanji setia kepada Taliban, di hadapan Khalil al Rahman Haqqani yang merupakan pemimpin Jaringan Haqqani yang didukung Taliban.
Sebelumnya, gubernur provinsi pemerintah Afghanistan dan komandan polisi nasional juga telah berjanji untuk bekerja sama dengan Taliban saat mereka menguasai Afghanistan.
Dalam sebuah tweet sebelumnya, Hashmat Ghani mengatakan:
“Meskipun kita harus menerima Taliban, itu tidak boleh digunakan sebagai satu-satunya alasan untuk meninggalkan orang-orang Afghanistan oleh Barat.”
Diberitakan sebelumnya, mantan presiden Ashraf Ghani telah melarikan diri ke UEA setelah Taliban memasuki Kabul Minggu lalu dengan mengatakan dia telah pergi untuk menyelamatkan negara itu dari lebih banyak pertumpahan darah.
“Setengah dari populasi kami bergantung pada upah harian. Membekukan uang mereka pada saat dibutuhkan bisa menimbulkan bencana,” tambah Hashmat Ghani.
Hashmat Ghani mengatakan dia berada dalam pertemuan nonstop dengan kepemimpinan Taliban.
Yakni untuk memastikan keamanan fisik dan mental bagi warga Afghanistan ketika ribuan orang berkumpul di bandara Kabul dalam seminggu terakhir, mencoba melarikan diri dari pemerintahan Taliban.
Adik mantan presiden itu juga menyebut Taliban mampu membawa keamanan, namun ia menambahkan bahwa menjalankan pemerintahan yang fungsional membutuhkan kolaborasi dari orang Afghanistan yang lebih muda dan terdidik.
“Yang disebut politisi kadaluwarsa harus dikesampingkan sepenuhnya sehingga pengalaman gagal pemerintah koalisi tidak terulang,” tambahnya. (*)
