GEGER Penemuan Wajan Raksasa di Bantul, Ternyata Sesuai dengan Cerita Orangtua Dulu
Menurutnya, warga sekitar akan tetap merawat wajan tersebut dan akan dipajang di tempat wajan itu ditemukan.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Wajan berukuran raksasa ditemukan warga Padukuhan Kretek, Kalurahan Jambidan, Kapanewon Banguntapan.
Penemuan ini membuat masyarakat heboh.
Adapun kronologi penemuan wajan ini ialada pada Selasa (31/9/2021) sore.
Saat itu, terdapat petugas ekskavator melakukan penggalian.
Sehari setelah ditemukan atau pada Rabu (1/9/2021) masih banyak warga yang berkerumun.
Mereka datang untuk sekedar melihat penampakan wajan raksasa dan swafoto.
Penuturan Sri Mulyadi, petugas yang mengoperasikan ekskavator, area tersebut akan dibangun lapangan.
Ia pun mulai menggali tanah menggunakan alat berat.
Baca juga: CEK Asmara Zodiak Hari Ini Kamis: Cancer Emosi karena Hal Ini, Libra Jangan Over
Baca juga: Weton Sakti: 13 Mimpi Pertanda Beruntung berdasarkan Primbon Jawa
Sekitar pukul 15.00 WIB, tiba-tiba ia menemukan benda asing di kedalaman sekitar 3 meter.
Benda tersebut berukuran sangat besar, tidak mungkin mengangkatnya dengan tenaga manusia.
Benda itu pun diangkat menggunakan ekskavator.
"Harus pakai alat ngangkatnya, alhamdulillah wajannya gapapa.
Itu ditemukan sekitar pukul 15.00, mulai gali dan bisa naik sekitar pukul 18.00," ujarnya dilaporkan Tribunjogja.com.
Wajan tersebut terbuat dari tembaga dengan diameter sekitar 2,5 meter dan tinggi 1 meter.
Baca juga: Pimpinan KPK Lili Pintauli Harus Dihukum 5 Tahun Penjara, Begini Kata Eks Komisioner KPK
Baca juga: Pupus Sudah, Janjinya Mau Dinikahi, Sampai Kehormatan Rela Dijamah Empat Kali, Nasib Janda Muda Kini
Benda itu sudah berkarat itu cukup tebal bahkan ekskavator yang digunakan untuk mengevakuasi tidak sampai merusak benda tersebut.
Edi Utama, warga setempat yang ditemui di lokasi penemuan mengatakan bahwa dari cerita orang tuanya, dulu area tersebut dimanfaatkan sebagai tempat penampungan air.
Dan wajan tersebut lah yang digunakan untuk menampung air.
Namun area tersebut terbengkalai dan sejak kecil dirinya pun tak mengetahui bagaimana wujud wajan yang diceritakan oleh orang tuanya.
"Kalau saya cuma dengar cerita dari orang tua kalau di sekitar sini ada wajan.
Saya sendiri penasaran apa iya ada wajan. Padahal sejak kecil saya sering mancing di sini," ungkapnya.
Menurutnya, warga sekitar akan tetap merawat wajan tersebut dan akan dipajang di tempat wajan itu ditemukan.
Hal itu pun dibenarkan oleh Lurah Jambidan, Zubaidi.
Ia menceritakan bahwa wilayah tersebut sekitar tahun 1970-an difungsikan sebagai irigasi.
"Direncanakan untuk penampungan air, dari Sungai Opak dialirkan ke wajan itu kemudian disedot diesel kemudian disalurkan sampai ke barat, sampai Wirokerten," ujarnya.
Dan karena pembangunan itu mangkrak dan tidak bisa difungsikan, akhirnya masyarakat mengabaikan saluran irigasi tersebut, dan menggunakan area tersebut untuk perkebunan atau sawah.
Dengan kondisi tersebut, wajan yang berfungsi untuk menampung air pun terkubur tanah.
"Dan sekarang, karena ada rencana pembuatan lapangan dan kata orang tua di situ ada wajannya, ya kita ambil saja," ungkapnya.
"Rencana akan dibersihkan dan dibuatkan monumen, di lapangan itu. Biar ada kesan nilai sejarah," tambahnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/wajan_raksasa_berdiameter_25_meter_ditemukan_terungkap_cerita_masa_lalu.jpg)