Cinta Ditolak Amarah Meledak, Renggut Nyawa Adik Kakak,2 Jasad Dibuang ke Sumur untuk Hapus Jejak

Pernyataan cinta ditolak amarah meledak hingga pelaku renggut nyawa adik kakak di Sidoarjo Jawa Timur, 2 jasad dibuang ke sumur untuk hapus jejak

Editor: Nurul Qomariah
Kompas.com
Ilustrasi. Cinta ditolak amarah meledak hingga renggut nyawa adik kakak,2 jasad dibuang ke sumur di Sidoarjo, Jawa Timur. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIDOARJO - Sempat heboh penemuan mayat kakak adik di dalam sumur di rumahnya di Sidoarjo, Jawa Timur ternyata berlatar belakang asmara. Pernyataan cinta pelaku ditolak sang kakak hingga amarah pelaku meledak dan terjadilan pembunuhan itu.

Pelaku diketahui bernama Heru Erwanto, pemuda 25 tahun asal Ploso Klaten, Kediri .

Tapi ia tinggal di kamar kos di kawasan Sedati Sidoarjo dan bekerja sebagai sopir mobil rental.

Pelaku sudah lama jatuh cinta kepada korban yang lebih tua berinisial Di (20).

Perkenalannya dengan Di terjadi ketika pelaku bekerja di warung kopi milik orangtua korban.

Pelaku memang pernah bekerja kepada orangtua korban.

Pembunuhan sadis terhadap kakak-adik berinisial Di (20) dan De (13) itu terjadi di Dusun Wedoro Sukun, Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Sidoarjo.

Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro, Selasa (7/9/2021) menuturkan pelaku pembunuhan kaka adik itu ditemukan tak berapa lama setelah kejadian.

Pembunuhan keji tersebut berlatangbelakang asmara.

"Pelaku ini pernah bekerja di warung kopi milik orangtua korban. Dia suka kepada korban tapi bertepuk sebelah tangan," kata

Ditolak Saat Ungkapkan Perasaan

Bagaimana peristiwa pembunuhan itu berawal?

Pada Senin (6/9/2021) malam, pelaku datang ke rumah korban dengan tujuan menemui Di untuk menyampaikan isi hatinya.

Di sedang di rumah bersama adiknya, De. Ayah dan ibunya masih bekerja menunggui warung kopi.

Merasa mengenal pelaku, keduanya ngobrol, namun saat pelaku mengungkapkan perasaannya Di menolak hingga terjadi pertengkaran di antara keduanya.

Cekcok mulut itu memanas hingga sang adik ke luar sambil membawa pisau dari dapur untuk membantu kakaknya.

Namun naas, tenaganya kalah kuat dengan pelaku hingga akhirnya sang adik meregang nyawa di tangan pelaku.

"Beberapa saat pelaku datang, dia sempat cekcok mulut dengan korban. Sampai tarik-tarikan, kemudian korban yang kecil ke dapur mengambil pisau untuk membantu kakaknya," urai Kapolres.

Heru langsung memegang tangan korban De yang memegang pisau.

Keduanya tarik-menarik memperebutkan pisau dapur kecil yang dibawa korban De.

Kemudian korban didorong dan pisau diarahkan pelaku ke leher korban.

De pun tersungkur dengan luka parah.

"Melihat itu, kakaknya histeris lalu pelaku panik," ujar Kapolres.

Pelaku yang panik lalu berusaha menghentikan jeritan korban Di sang kakak agar diam dan tidak menjerit lagi.

Di dicekik lehernya dan ditindih oleh pelaku, sampai nyawanya melayang.

Kemudian, pelaku menyeret dua korban ke belakangan rumah. Lantas menceburkan kakak-adik itu ke dalam sumur kedalaman sekira 6 meter.

Bawa Lari Mobil dan 5 Handphone dari Rumah Korban

Usai menghabisi dan membuang 2 mayat adik kakak itu ke dalam sumur, pelaku meninggalkan lokasi kejadian.

Namun beberapa saat kemudian, dia balik lagi ke rumah korban.

Pelaku melarikan mobil Daihatzu Sigra putih bernopol AG 1192 EK yang terparkir di rumah korban. Selain itu, pelaku membawa lima ponsel dari rumah tersebut.

Menjelang tengah malam, ibu korban pulang ke rumah. Dia curiga melihat pagar terbuka dan mobil tidak ada di parkiran.

Kecurigaan semakin menjadi setelah melihat ada beberapa bercak darah.

Sang ibu kemudian menghubungi suaminya. Dari sana, orangtua korban lantas melapor ke POlsek Waru.

"Berdasar laporan itu, petugas kemudian ke lokasi untuk melakukan olah TKP," ungkap Kapolres Kusumo.

Polisi menelusuri bercak darah yang ada, ternyata mengarah ke sumur. Diterangi pakai senter, terlihat ada helm di dalam sumur, kemudian diangkat.

"Dari dalam sumur, ternyata juga ada dua korban. Dari situlah petugas yakin bahwa ini peristiwa pembunuhan," lanjutnya.

Petugas kemudian melacak mobil korban, dan diketahui berada di Tambaksawah, berjarak sekira 2 kilometer dari rumah korban.

Peluru Tembus Kaki Pelaku

Polisi melakukan penyelidikan hingga beberapa jam setelah kejadian berhasil mendeteksi keberadaan pelaku.

Pemuda yang sehari-hari bekerja sebagai sopir rental itu bersembunyi di sebuah penginapan di Sedati.

Saat didatangi polisi, dia mengelak. Kemudian berusaha kabur meninggalkan lokasi.

"Dikasih tembakan peringatan, dia tetap kabur. Sehingga terpaksa dilumpuhkan mengenai kaki kanannya," urai kapolres.

Pelaku pembunuhan sadis itu kemudian dibawa ke Polresta Sidoarjo untuk menjalani pemeriksaan. Kepada petugas, pemuda berbadan pendek ini pun mengakui telah menghabisi nyawa kedua korban.

Selain tersangka, polisi juga menyita sejumlah barang bukti. Mobil milik korban yang dibawa kabur pelaku, lima ponsel, pisau yang dipakai menghabisi korban, beberapa pakaian, helm, dan sejumlah barang bukti lain.

Akibat perbuatannya, dia terancam hukuman berlapis. Termasuk PAsal 338 dan atau pasal 365 ayat 3 KUHP dan atau pasal 351 ayat 3 KUHP dan atau pasal 80 ayat 3 Undang-undang Perlindungan Anak.

Pelaku Ungkap Penyesalan

Pelaku Heru Erwanto mengaku menyesal atas perbuatannya yang telah menghabisi dua nyawa tersebut.

Penyesalan itu diungkapkannya di sela-sela menjalani pemeriksaan di Polresta Sidoarjo.

"Menyesal pak, benar-benar saya menyesal. Saya datang ke rumah itu bukan bermaksud untuk demikian," dalihnya.

Dia mengaku datang untuk menemui DI. Menjelaskan isi hatinya sekaligus mengklarifikasi permasalahan yang ada.

"Saya minta agar dia dan orangtuanya tidak mengatai saya terus," ujar Heru saat di Polresta Sidoarjo.

Tapi karena kedatangannya seolah ditolak, terjadilah cekcok mulut tersebut. Sampai berujung pembunuhan terhadap dua kakak-adik di rumahnya.

"Adiknya itu ikut-ikutan dengan membawa pisau, makanya saya pegangi sampai terjadi itu. Kalau kakaknya, saya cekik karena histeris itu," urai pelaku Heru.

Menyesal kemudian tidak berguna karena dua nyawa sudah melayang akibat perbuatannya.

Kini, Heru harus mendekam di penjara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya hingga proses hukum selesai.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Pembunuhan Kakak-Adik di Sidoarjo: Polisi Ungkap Motif Asmara Bertepuk Sebelah Tangan

( Tribunpekanbaru.com )

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved